Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Para Taruna Kementerian KP Jalani PKL, Diajari Program Penangkapan Ikan Terukur dan Data Penangkapan Ikan

Kompas.com - 15/10/2023, 20:46 WIB
Hotria Mariana,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebanyak 17 taruna Politeknik Kelautan dan Perikanan (PKP) Karawang, Jawa Barat, melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di empat pelabuhan perikanan di Cirebon.

Penempatan mereka terbagi menjadi lima orang di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan, empat orang di Pelabuhan Perikanan (PP) PP Karangsong, empat orang di PP Eretan, dan empat orang di PP Blanakan.

Adapun PKP Karawang merupakan satuan pendidikan tinggi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP).

PKL ini merupakan bagian dari program pendidikan vokasi KKP yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) unggul, berintegritas, produktif, kreatif, inovatif dan bertalenta global dalam bidang kelautan dan perikanan.

Baca juga: Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan, Kementerian KP Teken Kerja Sama dengan ITB

Selain itu, PKL ini juga mendukung program prioritas Kementerian KP, yaitu Penangkapan Ikan Terukur (PIT), yang merupakan alat efektif dalam memastikan tangkapan ikan yang berkelanjutan dan menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM) Kementerian KP I Nyoman Radiarta mengatakan, PKL ini memberikan kesempatan praktis kepada para taruna untuk memahami secara langsung konsep dan prinsip yang terlibat dalam pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.

“Kita semua akan bekerja sama dengan tim, instruktur, dan stakeholder terkait untuk memastikan bahwa kegiatan ini berjalan lancar dan efektif. Kami yakin para taruna akan memperoleh pengalaman berharga dan pemahaman mendalam tentang PIT. Ini tidak hanya tentang memahami teori, tetapi juga tentang mempraktikkan langkah-langkah nyata untuk melestarikan sumber daya laut,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (15/10/2023).

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian KP Agus Suherman menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan para taruna dalam mendukung program PIT.

Baca juga: Kementerian KP Optimalkan Program SPV untuk Tingkatkan Produktivitas Budi Daya Perikanan

Ia mengatakan bahwa pihaknya bersama BPPSDM menempatkan peserta didik di berbagai pelabuhan pangkalan lokasi penarikan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sumber daya alam perikanan pascaproduksi.

Salah satu taruna PKP Karawang Program Studi (Prodi) Teknik Penangkapan Ikan yang sedang melakukan PKL di PPN Kejawanan, Awaludin, mengaku beruntung. Sebab, ia dan teman-temannya mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman terkait proses dan prosedur bongkar muat kapal serta aktivitas lainnya di pelabuhan.

“Kami juga mendapat pendampingan dosen dari kampus ataupun enumerator atau pengolah data dari pelabuhan,” jelas Awaludin.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Sub-Kelompok Kerja (Pokja) Operasional Pelabuhan pada Bagian Pendataan PPN Kejawanan Muklis. Ia menjelaskan, para peserta PKL ditugaskan untuk membantu pendataan dan ditempatkan sama dengan pengolahan data.

Baca juga: Kementerian KP Tegaskan Pentingnya Pengelolaan Kawasan Konservasi Berbasis Kearifan Lokal

“Selama ini, semuanya baik-baik saja. (Mereka) juga kami libatkan di setiap kegiatan sehari-hari, termasuk apel. Sampai saat ini, semua berjalan dispilin, tidak pernah telat dan tidak ada pelanggaran,” tutur Muklis.

Pengolah Data PPN Kejawanan Ruyanto turut menyampaikan bahwa meski baru tahap awal, yakni pengenalan alat bantu kelengkapan produksi, materi yang diberikan terbilang komprehensif.

Para taruna, lanjut Ruyanto, sudah dilibatkan dalam berbagai proses dasar tentang penangkapan dan produksi ikan, termasuk pendataan manual ataupun digital, serta jenis-jenis alat tangkap dan ikan yang dominan di Kejawanan. Mereka juga diberi briefing setiap pagi tentang rencana kerja, pembagian kerja, dan evaluasi kerja.

“Sebelum merambah ke yang lainnya, (mereka) harus tahu dasarnya dulu. Prosesnya bagaimana, pola penimbangannya bagaimana, setelah itu nanti bagaimana serah terima datanya, mereka harus tahu di lapangan,” jelasnya.

Baca juga: Kementerian KP-President University Teken Kerja Sama Pengembangan Sistem Pendidikan Berbasis Maritim dan Wirausaha

PKL ini akan berlangsung sampai Desember 2023 dan awal tahun 2024 akan ada pergantian taruna lain bila dibutuhkan. Rencananya, sebanyak 570 taruna akan ditempatkan di sekitar 30 pelabuhan pangkalan pendaratan ikan pascaproduksi di seluruh Indonesia.

Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono pada wisuda satuan pendidikan lingkup KKP Tahun 2023 mengatakan bahwa kualitas SDM unggul merupakan salah satu faktor penentu dalam mencapai keberhasilan Program dan Kebijakan Ekonomi Biru.

Ekonomi Biru adalah sebuah paradigma pembangunan yang mengedepankan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan secara optimal, berkelanjutan, inklusif, dan berkeadilan.

“Arah kebijakan pendidikan tinggi vokasi di lingkup Kementerian KP diutamakan untuk meningkatkan kualitas SDM unggul, berintegritas, produktif, kreatif, inovatif dan bertalenta global dalam bidang kelautan dan perikanan dengan penguatan karakter dan kedisiplinan,” terang Trenggono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Klaim Produksi Minyak Blok Rokan Lebih Tinggi Setelah Dikelola Pertamina

Jokowi Klaim Produksi Minyak Blok Rokan Lebih Tinggi Setelah Dikelola Pertamina

Nasional
Menkominfo Sebut MWC 2024 Berpeluang Jadi Showcase Ekosistem Telekomunikasi Nasional

Menkominfo Sebut MWC 2024 Berpeluang Jadi Showcase Ekosistem Telekomunikasi Nasional

Nasional
Moeldoko Bicara soal Tapera, Sebut Tak Akan Ditunda dan Bantah untuk Danai IKN

Moeldoko Bicara soal Tapera, Sebut Tak Akan Ditunda dan Bantah untuk Danai IKN

Nasional
Tak Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende, Megawati Disebut Sedang Kurang Sehat

Tak Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende, Megawati Disebut Sedang Kurang Sehat

Nasional
Hasto Kristiyanto Gantikan Megawati Bacakan Amanat Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT

Hasto Kristiyanto Gantikan Megawati Bacakan Amanat Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT

Nasional
Pakaian Teluk Belange, Baju Adat Jokowi Saat Pimpin Ucapara Hari Lahir Pancasila di Riau

Pakaian Teluk Belange, Baju Adat Jokowi Saat Pimpin Ucapara Hari Lahir Pancasila di Riau

Nasional
Jokowi Jelaskan Alasan Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila 2024 di Hulu Rokan Riau

Jokowi Jelaskan Alasan Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila 2024 di Hulu Rokan Riau

Nasional
Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT Dimulai Tanpa Megawati

Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT Dimulai Tanpa Megawati

Nasional
Ganjar-Mahfud Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT

Ganjar-Mahfud Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT

Nasional
Pakai Baju Adat, Jokowi Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila 2024 di Riau

Pakai Baju Adat, Jokowi Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila 2024 di Riau

Nasional
Momen Sri Mulyani Kenalkan Ponakan Prabowo Thomas Djiwandono ke Publik

Momen Sri Mulyani Kenalkan Ponakan Prabowo Thomas Djiwandono ke Publik

Nasional
24 WNI Kedapatan Palsukan Visa Haji, Kemenag Wanti-wanti Jemaah Pakai Visa Resmi

24 WNI Kedapatan Palsukan Visa Haji, Kemenag Wanti-wanti Jemaah Pakai Visa Resmi

Nasional
139.421 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arab Saudi hingga Hari Ke-20 Keberangkatan, 28 Wafat

139.421 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arab Saudi hingga Hari Ke-20 Keberangkatan, 28 Wafat

Nasional
22 WNI Pengguna Visa Haji Palsu Dideportasi dari Arab Saudi, Ongkos Pulang Ditanggung Sendiri

22 WNI Pengguna Visa Haji Palsu Dideportasi dari Arab Saudi, Ongkos Pulang Ditanggung Sendiri

Nasional
Pancasila Vs Ideologi 'Ngedan'

Pancasila Vs Ideologi "Ngedan"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com