Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

10.000 Mangrove Ditanam di Sumut, BRGM Tekankan Pentingnya Partisipasi Masyarakat dalam Pemulihan Lingkungan

Kompas.com - 13/10/2023, 16:14 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

Nilai ekonomi mangrove untuk pencegahan abrasi adalah sebesar Rp 5.033.700 per ha per tahun.

Gatot mengatakan, intrusi air laut pada areal mangrove karena kegiatan lain yang kurang tepat juga terjadi dan harus dibenahi. 

Salah satunya terjadi di perkebunan di Labuhanbatu. Terdapat kebun sawit di areal mangrove di pesisir pantai yang diserahkan sukarela kepada masyarakat setempat untuk direhabilitasi dan dikembalikan seperti semula untuk menjadi hutan mangrove

“Di tempat lain sebenarnya ada lagi kebun kelapa yang rusak dan jumlahnya ribuan. Terkait dengan rehabilitasi mangrove, BRGM atau pemda tidak bisa melaksanakan rehabilitasi sendiri,” katanya. 

Baca juga: Kisah Petani Talio Hulu Kalteng Diminta Tanam Padi di Lahan Gambut, BRGM: Cegah Karhutla

Gatot menegaskan, perlu adanya sinergitas dan partisipasi aktif semua pihak mulai pemerintah daerah hingga masyarakat tapak. 

“Rehabilitasi tidak hanya sekedar menanam, tetapi juga menjaga dan merawat ekosistem mangrove,” katanya.

Sebagai informasi, melalui skema Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), BRGM telah melaksanakan percepatan rehabilitasi mangrove di Sumut seluas 7.559 ha pada 2021.

Rehabilitasi tersebut dilaksanakan di Kabupaten Asahan, Batubara, Deli Serdang, Kota Medan, Labuhanbatu Utara, Langkat, Mandailing Natal, Tapanuli Tengah.

BRGM juga melaksanakan rehabilitasi seluas 373 ha di Kabupaten Langkat seluas 2.501 ha pada 2021 hingga 2022.

Baca juga: Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut, BRGM Gelar Sekolah Lapang Petani Gambut

Ke depan, BRGM melanjutkan rehabilitasi dengan sasaran prioritas pendanaan lain oleh Bank Dunia. Kegiatan ini dilakukan melalui Mangrove for Coastal Resilience (M4CR) seluas 6.078 ha, salah satunya untuk Kabupaten Langkat seluas 2.299 ha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com