Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin: Saya Sibuk Keliling ke Kiai dan Pesantren, Jelaskan Mas Anies Bukan Radikal

Kompas.com - 11/10/2023, 13:55 WIB
Fika Nurul Ulya,
Krisiandi

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan bukan sosok radikal.

Hal ini dikatakannya ketika menemui para aktivis di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu (11/10/2023).

Cak imin mengungkapkan, ia sampai sibuk keliling bertemu para kiai untuk menjelaskan sosok Anies Baswedan yang menjadi pasangannya maju di Pilpres 2024.

Baca juga: Minta Restu ke Santri, Cak Imin: Insya Allah Anies-Muhaimin Daftar ke KPU 19 Oktober Pagi

"Saya akhir-akhir ini sibuk keliling ke kiai-kiai, pesantren-pesantren untuk menjelaskan bahwa Mas Anies itu bukan radikal," kata Cak Imin di UGM, Yogyakarta, Rabu.

Mulanya Cak Imin berbicara tentang pengaruh media sosial. Menurutnya, benar atau tidaknya sesuatu terkadang diukur reaksi pengguna internet di media sosial.

Bahkan, keonaran maupun keburukan yang disiarkan terus-menerus bisa jadi dianggap sebagai sebuah kebenaran. Begitu pula ketika Anies disebut sebagai sosok radikal.

"Semakin keonaran, keburukan, disiarkan, diteruskan, dibunyikan maka dianggap kebenaran. Tiap hari dikampanyekan Anies Baswedan adalah radikal, kalau mau jujur Anies Baswedan itu liberal," kelakar Cak Imin.

Lebih lanjut, Cak Imin membeberkan rencananya bersama Anies Baswedan melakukan perubahan dan perbaikan.

Ia pun mengaku sempat mempromosikan dirinya dengan Anies di depan para kiai di Jawa Timur. Dalam pertemuan itu, Cak Imin mengatakan, bahwa pasangan Anis dan Muhaimin merupakan pasangan dwi tunggal yang akan menata bangsa.

Baca juga: Cak Imin dan Presiden PKS Kunjungi Pesantren Darut Tauhid, Dapat Pesan untuk Tak Saling Menjelekkan

"Dwi tunggal itu penting. Kita sepakat mana yang terbaik. Jadi saya ingat dulu waktu jadi zaman aktivis, sudahlah perbedaan itu biasa yang penting musuhnya satu. Turunkan orde Baru, melahirkan demokrasi dan reformasi," jelas Muhaimin.

Sebagai informasi, Cak Imin menemui para aktivis di UGM usai melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Darut Tauhid di Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (11/10/2023).

Kedatangannya didampingi Presiden Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ahmad Syaikhu yang tiba lebih dulu di pesantren. Keduanya berkunjung untuk menemui pengasuh Pondok Pesantren Darut Tauhid Muhammad Thoifur Mawardi.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Cak Imin tiba di pondok pesantren sekitar pukul 08.15 WIB. Ia lalu disambut oleh Muhammad Thoifur Mawardi.

Baca juga: Menag Akan Batasi Kampanye di Ponpes, Cak Imin: Kita Tidak Tunduk kepada Aturan Orang per Orang

Keduanya bertemu dengan Ahmad Syaikhu yang sudah berada di dalam rumah. Kemudian, mereka bersama sejumlah pengurus mengobrol dan menyantap makanan yang telah disiapkan.

Cak imin menyampaikan, ia banyak mendapat pesan dari Kiai Thoifur.

"Nasihat yang pertama jangan menjelek-jelekkan orang lain, nasihat yang kedua saling lah memuja satu dengan yang lain. Nasihat yang ketiga Istiqomah," kata Cak Imin di Pondok Pesantren Darut Tauhid, Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com