Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Ermaya
Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI

Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI.

Merespons Perang Ideologi Era Globalisasi

Kompas.com - 29/09/2023, 17:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sedangkan perang ideologi antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Persaingan ideologis antara Tiongkok –yang mewakili sistem otoriter dan sosialisme dengan karakteristik Tiongkok— dan Amerika Serikat –yang mewakili demokrasi liberal— menjadi semakin menonjol.

Ini terlihat dalam konflik terkait Hong Kong, Xinjiang, dan Taiwan, serta dalam kompetisi teknologi.

Tren lainnya adalah peran media sosial dan disinformasi, di mana media sosial dan platform daring telah menjadi alat utama dalam perang ideologi.

Ini digunakan oleh berbagai aktor, termasuk negara-negara, kelompok ekstrem, dan kelompok aktivis untuk memengaruhi opini publik global.

Penyebaran berita palsu (hoaks) dan disinformasi telah menjadi masalah serius dalam upaya memengaruhi persepsi ideologis.

Perubahan dalam hubungan internasional menjadi tren perang ideologi. Dan ini membuat perubahan dalam struktur kekuatan global.

Negara-negara seperti Rusia dan Tiongkok semakin aktif dalam mempromosikan model pemerintahan otoriter dan mempertanyakan nilai-nilai liberal yang dominan.

Konteks pemikiran Bung Karno

Perang ideologi kini juga dipahami oleh landasan pemikiran Bung Karno. Pemikiran sang proklamator Republik Indonesia ini demikian relevan.

Tambahan pula ketika masuk ke dalam pemikiran dan visi Bung Karno, bersama prinsip-prinsip Pancasila yang memiliki peran penting sebagai landasan ideologis bagi Indonesia –maka hal ini bisa dipakai dalam menghadapi perang ideologi yang begitu kompleksitas dalam era globalisasi dewasa ini.

Salah satu poin sentral dalam pemikiran presiden pertama RI ini adalah pentingnya kemandirian nasional dan ketahanan nasional.

Dalam menghadapi globalisasi, Indonesia mengambil prinsip ini sebagai pedoman untuk melindungi kepentingan nasionalnya, termasuk kedaulatan politik, ekonomi, dan budaya.

Pancasila lantas memberikan kerangka kerja untuk memperkuat persatuan dan kemandirian di tengah kompleksitas globalisasi.

Pancasila, dengan prinsip-prinsipnya seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Demokrasi Terpimpin, dan Keadilan Sosial, telah diakui sebagai ideologi negara dalam Konstitusi Indonesia.

Ini memberikan fondasi moral dan nilai-nilai dasar yang mengikat masyarakat Indonesia dalam menghadapi tantangan globalisasi.

Selain itu, pemikiran politik luar negeri Bung Karno, terutama konsep "politik luar negeri bebas aktif," memberikan panduan bagi Indonesia dalam berinteraksi dengan dunia luar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Nasional
Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Nasional
Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Nasional
Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Nasional
KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

Nasional
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Jemaah Haji Tinggalkan Hotel untuk Ibadah di Masjid Nabawi

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Jemaah Haji Tinggalkan Hotel untuk Ibadah di Masjid Nabawi

Nasional
Pakar: Ada 1 Opsi Ubah UU Kementerian Negara, Ajukan Uji Materi ke MK tapi...

Pakar: Ada 1 Opsi Ubah UU Kementerian Negara, Ajukan Uji Materi ke MK tapi...

Nasional
Suhu Madinah Capai 40 Derajat, Kemenag Minta Jemaah Haji Tak Paksakan Diri Ibadah di Masjid Nabawi

Suhu Madinah Capai 40 Derajat, Kemenag Minta Jemaah Haji Tak Paksakan Diri Ibadah di Masjid Nabawi

Nasional
MKMK Diminta Pecat Anwar Usman Usai Sewa Pengacara KPU untuk Lawan MK di PTUN

MKMK Diminta Pecat Anwar Usman Usai Sewa Pengacara KPU untuk Lawan MK di PTUN

Nasional
Lewat Pesantren Gemilang, Dompet Dhuafa Ajak Donatur Lansia Jalin Silaturahmi dan Saling Memotivasi

Lewat Pesantren Gemilang, Dompet Dhuafa Ajak Donatur Lansia Jalin Silaturahmi dan Saling Memotivasi

Nasional
Hari Pertama Penerbangan Haji, 4.500 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Pertama Penerbangan Haji, 4.500 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Ajak Masyarakat Sultra Doa Bersama supaya Bantuan Beras Diperpanjang

Jokowi Ajak Masyarakat Sultra Doa Bersama supaya Bantuan Beras Diperpanjang

Nasional
World Water Forum Ke-10, Ajang Pertemuan Terbesar untuk Rumuskan Solusi Persoalan Sumber Daya Air

World Water Forum Ke-10, Ajang Pertemuan Terbesar untuk Rumuskan Solusi Persoalan Sumber Daya Air

Nasional
Syarat Sulit dan Waktu Mepet, Pengamat Prediksi Calon Nonpartai Berkurang pada Pilkada 2024

Syarat Sulit dan Waktu Mepet, Pengamat Prediksi Calon Nonpartai Berkurang pada Pilkada 2024

Nasional
MKMK Sudah Terima Laporan Pelanggaran Etik Anwar Usman

MKMK Sudah Terima Laporan Pelanggaran Etik Anwar Usman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com