JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menekankan pentingnya kerja sama kawasan guna menciptakan perdamaian dunia dan pembangunan global.
Hal itu ia ungkapkan ketika berpidato di Sidang ke-78 Majelis Umum Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) pada Sabtu (23/9/2023) di New York, Amerika Serikat.
“Institusi regional harus menjadi kontributor utama dan building blocks bagi perdamaian dan kemakmuran dunia," ucap Retno.
Baca juga: Di PBB, Menlu Singgung Nasib Dunia Masih Ditentukan Segelintir Negara
Ia menjadikan presidensi Indonesia dalam keanggotaan ASEAN sebagai contoh dalam pidatonya.
Ia meyakini, keketuaan Indonesia telah membuat negara-negara Asia Tenggara secara bersama-sama dapat melewati dinamika geopolitik yang tidak mudah di kawasan.
Menurut dia, ASEAN menjadi contoh kerja sama kawasan yang efektif dan berkontribusi bagi perdamaian dan kemakmuran global.
“Kita tidak akan biarkan kawasan kita jadi ladang rivalitas. Bahkan, kita telah menjadikan kawasan ini sebagai pusat pertumbuhan, di mana semua negara diuntungkan,” kata Retno.
Ia menyinggung, ASEAN kini mulai membahas visi jangka panjang kawasan 2045, menjalin kemitraan dengan Pacific Islands Forum dan Indian Ocean Rim Association guna menjaga stabilitas kawasan Indo-Pasifik, serta mengimplementasikan ASEAN Outlook on Indo-Pacific ke dalam kerja sama konkret dan inklusif.
Baca juga: Di Majelis Umum PBB, Indonesia Tawarkan 3 Strategi untuk Hidupkan Lagi Solidaritas Global
Ini membuktikan, selama keketuaan Indonesia di ASEAN, kawasan ini dapat tetap bersatu dan kian kuat.
Terkait isu Myanmar, Retno menegaskan, ASEAN akan terus mendesak junta militer untuk mengimplementasikan Five-Point Consensus.
“ASEAN akan melakukan segala upaya untuk memastikan rakyat Myanmar tidak sendirian," tegas Retno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.