JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan soal kriteria pemimpin masa depan yang dibutuhkan Indonesia.
Salah satunya, pemimpin ke depan harus yang berani berhadapan dengan negara mana pun demi kepentingan bangsa dan negara.
"Bangsa ini butuh pemimpin yang konsisten, yang berani mengambil keputusan, berani mengambil risiko dan berani berhadapan dengan siapa pun dan dengan negara mana pun. Untuk kepentingan negara dan bangsa," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada apel akbar Kokam Pemuda Muhammadiyah yang digelar di Solo, Jawa Tengah, sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (20/9/2023).
"Bangsa ini butuh pemimpin yang mempersatukan, yang melayani rakyat, yang mampu bekerja, mampu bekerja makro, mampu bekerja mikro dan mampu bekerja detail," katanya lagi.
Baca juga: Jokowi Instruksikan Pemprov DKI Renovasi JIS, 3 Stadion Lain oleh Kementerian PUPR
Selain itu, Jokowi menekankan agar jangan sampai saat pergantian kepemimpinan, Indonesia harus memulai semua hal dari nol.
Ia lantas menganalogikan seperti jenjang pendidikan harus terus berlanjut dari sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi.
"Sudah SD, sudah SMP, sudah SMA ganti pemimpin, ganti visi lagi, sehingga mulai lagi dari SD, SMP, SMA, universitas. Ganti pemimpin kita mulai lagi dari SD. Kapan kita S1, S2, S3 dan seterusnya," kata mantan Wali Kota Solo ini.
Lebih lanjut, Jokowi juga menyinggung perihal pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Mantan Gubernur DKI ini mengungkapkan, Indonesia sudah mengadakan pemilu langsung sebanyak lima kali.
Baca juga: Presiden Jokowi Hadiri Apel Akbar Kokam di Stadion Manahan Solo
Oleh karena itu, ia menyakni bahwa bangsa Indonesia sudah dewasa dalam berdemokrasi.
Namun, Jokowi juga mengakui tetap ada potensi risiko saat pemilu tahun depan.
"Potensi ketegangan juga akan tetap ada dan di sinilah peran dan kontribusi organisasi sukarelawan, organisasi pemuda seperti Kokam Muhammadiyah sangat diperlukan," ujar Jokowi.
"Bapak, Ibu sekalian, masyarakat tidak boleh terbelah karena pemilu. Kedamaian juga tidak boleh koyak karena pemilu. Dan lompatan bangsa ini menuju kemajuan juga tidak boleh terhalang hanya karena perebutan kekuasaan," katanya lagi.
Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi kerap sekali mengingatkan publik tidak salah memilih pemimpin pada pelaksanaan Pemilu 2024.
Bahkan, Jokowi berkali-kali menekankan bahwa Indonesia butuh pemimpin yang melanjutkan rencana program yang telah dibuat. Sehingga, mampu menjamin Indonesia keluar dari jerat negara middle income trap menuju negara maju.
Baca juga: Dikritik Soal Data Intelijen, Jokowi: Di Undang-Undang Harus Laporan ke Presiden
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.