Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adu Strategi Jabar-Jatim di Balik Wacana Duet Ganjar-RK dan Ganjar-Mahfud

Kompas.com - 17/09/2023, 11:25 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden PDI-P Ganjar Pranowo masih menimbang pasangan mana yang cocok untuk Pilpres 2024.

Dua nama mencuat dipasangkan dengan Ganjar belakangan ini, yakni mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyebutkan bahkan menyebutkan, Ridwan Kamil ditawari oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk menjadi bakal calon wakil presiden dari Ganjar Pranowo.

“Memang Pak Ridwan Kamil sudah melaporkan ke Pak Airlangga (Hartanto) ya, waktu itu disampaikan bahwa Pak Ridwan Kamil diundang oleh Bu Megawati, kemudian ditawarkan jadi wakil presiden,” kata Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2023).

Baca juga: PDI-P: Ridwan Kamil dan Mahfud MD Dipertimbangkan Jadi Bakal Cawapres Ganjar

Di sisi lain, Ganjar belakangan ini juga tampak “ngopi” bareng dengan Mahfud MD.

Foto pertemuan itu diunggah Ganjar di akun media sosialnya pada Minggu (10/9/2023).

Mahfud mengatakan, pertemuan itu lebih banyak membicarakan nostalgia sebagai sahabat.

“Itu foto kemarin, baru sehari. Yang dibicarakan lebih banyak nostalgia sebagai sahabat,” kata Mahfud dalam keterangan tertulis, Senin (11/9/2023).

Elektabilitas di Jabar tinggi

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Said Abdullah mengatakan bahwa pasangan Ganjar-Ridwan Kamil masih memungkinkan terjadi, meski tidak terlalu pasti.

"Mas Ganjar masih banyak waktu dan kesempatan untuk blusukan, sehingga angka tersebut bisa ditingkatkan bersama-sama," tutur Said dalam acara GASPOL! Kompas.com, Rabu (13/9/2023).

Said menjelaskan, berdasarkan survei Litbang Kompas, elektabilitas Ganjar Pranowo di Jawa Barat sebesar 30 persen.

Baca juga: Ridwan Kamil Dinilai Lebih Pas Jadi Cawapres Ganjar, Bisa Pakai Political Privilege Seperti JK

Menurut Said, angka ini cukup tinggi mengingat Ganjar masih memiliki waktu untuk meningkatkan basis elektoral melalui pendekatan dengan tokoh masyarakat.

"Penting bagi bakal calon presiden (bacapres) untuk mengidentifikasi kebijakan yang akan diterapkan dalam masa kepemimpinannya. Dengan demikian, bacapres tidak hanya melanjutkan pembangunan era Presiden Joko Widodo (Jokowi), tetapi juga meningkatkan pembangunan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju," tutur Said.

Unggul dalam survei

Survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memetakan elektabilitas tiga bakal calon presiden (capres) 2024.

Dalam survei ini, Ganjar Pranowo disimulasikan berpasangan dengan Ridwan Kamil.

Sementara itu, bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianto disimulasikan berpasangan dengan Menteri BUMN Erick Thohir.

Lalu, bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, dipasangkan dengan bakal calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar.

Hasilnya, pasangan Ganjar-Ridwan Kamil mendapat dukungan paling besar dengan raihan 35,4 persen.

Di urutan kedua, pasangan Prabowo-Erick Thohir mengantongi 31,7 persen. Sementara Anies-Muhaimin mengekor di urutan terakhir dengan perolehan dukungan 16,5 persen.

Punya strategi menang di Jatim

Di sisi lain, Politikus PDI-P Masinton Pasaribu mengaku PDI-P memiliki strategi memenangkan Ganjar Pranowo di Jawa Timur.

Ia juga tidak khawatir suara untuk memenangkan Ganjar di Jawa Timur akan tergerus karena pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Menurut Masinton, PDI-P menghormati jika memang komposisi pasangan calon (paslon) tersebut untuk mencari suara di Jatim. Hal itu dianggap sebagai bagian strategi partai politik.

Baca juga: Ridwan Kamil Digadang-gadang Jadi Cawapres Ganjar, Seberapa Besar Elektabilitasnya?

"Apa yang ditakuti? Namanya nyalon, kok takut? Iya kan? Masing-masing kan punya strategi, ya kami pun punya strategi. Enggak lah, deklarasi di mana juga kami enggak khawatir," kata Masinton ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (7/9/2023).

Masinton meyakini bahwa PDI-P akan fokus menyasar suara pada seluruh wilayah di Indonesia, tidak pada salah satu provinsi tertentu.

Menurut dia, semua provinsi sama kuat dan penting dalam mewujudkan kemenangan Pilpres 2024.

Ridwan Kamil atau Mahfud?

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno mengatakan bahwa Ridwan Kamil dan Mahfud nyaris tak memiliki kekurangan apa-apa.

Menurut Adi, Ridwan Kamil tentu memiliki keunggulan kekuatan politik di Jawa Barat sehingga wajar digadang-gadang menjadi bakal cawapres Ganjar.

"Potensial akan meningkatkan suara Ganjar di Jawa Barat yang belum kelihatan secara signifikan," kata Adi, dilansir dari Tribunnews.com, Sabtu (16/9/2023).

Adi menilai figur seperti Ridwan Kamil yang memiliki kekuatan elektoral di Jawa Barat lebih dibutuhkan Ganjar.

Baca juga: Soal Cawapres Ganjar, Sekjen PDI-P Ungkit Pilpres 2019 yang Munculkan Nama Maruf Amin

Lalu, sebut Adi, Mahfud memiliki basis elektoral yang cukup kuat di daerah Jawa Timur, khususnya kalangan Nahdlatul Ulama (NU) Gusdurian.

"Mahfud MD saya kira memiliki elektabilitas, popularitas, kompetensi, integritas yang di atas rata-rata dinilai kuat di Jawa Timur dan mewakili kelompok NU ya garis Gusdurian tentu saja," tutur Adi.

Oleh karena itu, Adi mengatakan bahwa Ganjar bisa mengkondisikan kekuatan politik di Jawa Timur, khususnya kalangan NU, bila memilih Mahfud.

"Kalau Mahfud yang diterima jadi pendamping sebagai cawapres maka dinilai punya potensi mengkonsolidasi kekuatan politik di Jawa Timur dan kalangan NU terutama garis NU yang berafiliasi dengan Gusdurian," kata Adi.

Kendati demikian, Adi mengatakan bahwa Mahfud memiliki kelemahan, yakni tidak memiliki partai politik (parpol).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PAN Yakin IKN Tetap Lanjut meski Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

PAN Yakin IKN Tetap Lanjut meski Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Nasional
Tingkat Kemiskinan Ekstrem di 6 Provinsi Papua Masih Tinggi

Tingkat Kemiskinan Ekstrem di 6 Provinsi Papua Masih Tinggi

Nasional
Kasus 109 Ton Emas Antam, Kejagung: Emasnya Asli, tapi Perolehannya Ilegal

Kasus 109 Ton Emas Antam, Kejagung: Emasnya Asli, tapi Perolehannya Ilegal

Nasional
35 Bakal Calon Kepala Daerah Dapat Rekomendasi PKB, Ini Daftarnya

35 Bakal Calon Kepala Daerah Dapat Rekomendasi PKB, Ini Daftarnya

Nasional
Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem Kurang dari 1 Persen di Akhir Kepemimpinan Jokowi

Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem Kurang dari 1 Persen di Akhir Kepemimpinan Jokowi

Nasional
PKB Klaim Kian Banyak Relawan Dorong Kiai Marzuki di Pilkada Jatim

PKB Klaim Kian Banyak Relawan Dorong Kiai Marzuki di Pilkada Jatim

Nasional
Menpora Ungkap Pertemuan Prabowo-Ridwan Kamil Bahas Pilkada Jabar

Menpora Ungkap Pertemuan Prabowo-Ridwan Kamil Bahas Pilkada Jabar

Nasional
Anggota DPR Minta Pemerintah Jelaskan Detail Izin Usaha Tambang Ormas

Anggota DPR Minta Pemerintah Jelaskan Detail Izin Usaha Tambang Ormas

Nasional
Akui Tapera Banyak Dikritik, Menteri PUPR: Kita Ikuti Saja Prosesnya

Akui Tapera Banyak Dikritik, Menteri PUPR: Kita Ikuti Saja Prosesnya

Nasional
Hasto Beri Sinyal PDI-P Bakal Lawan Calon Didukung Jokowi di Pilkada 2024

Hasto Beri Sinyal PDI-P Bakal Lawan Calon Didukung Jokowi di Pilkada 2024

Nasional
Terima SK, Khofifah-Emil Dardak Resmi Didukung PAN di Pilkada Jatim 2024

Terima SK, Khofifah-Emil Dardak Resmi Didukung PAN di Pilkada Jatim 2024

Nasional
PKB Utus Dua Elitenya Bertanding Tingkatkan Elektabilitas untuk Diusung di Pilkada Jabar

PKB Utus Dua Elitenya Bertanding Tingkatkan Elektabilitas untuk Diusung di Pilkada Jabar

Nasional
Berseloroh Saat Buka Kotak Suara di Sidang MK, Saldi Isra: Jarang-jarang Ini, Kejadian Langka

Berseloroh Saat Buka Kotak Suara di Sidang MK, Saldi Isra: Jarang-jarang Ini, Kejadian Langka

Nasional
Minta Perkara TPPU Dipercepat, SYL: Umur Sudah 70 Tahun, Makin Kurus

Minta Perkara TPPU Dipercepat, SYL: Umur Sudah 70 Tahun, Makin Kurus

Nasional
Kata Zulhas, Jokowi Larang Kaesang Maju Pilkada Jakarta meski Ada Putusan MA

Kata Zulhas, Jokowi Larang Kaesang Maju Pilkada Jakarta meski Ada Putusan MA

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com