Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Berharap Demokrat Bergabung Usung Anies-Cak Imin

Kompas.com - 15/09/2023, 22:57 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berharap Partai Demokrat bisa kembali bergabung ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dan bersama-sama mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal calon calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ketua DPP PKB Cucun Ahmad Syamsurijal, mengaku pihaknya terus melakukan komunikasi dengan Partai Demokrat terkait hal ini.

"Komunikasi terus kita bangun ya. Politik kan dinamis. Saya juga berharap, kami juga berharap bagaimana PKB bisa menjembatani kembalinya juga Demokrat bisa bersama dengan kami," kata Cucun di Pondok Pesantren Sa'adatuddaroin di Solokanjeruk, Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/9/2023).

Baca juga: PKB Gelar Selawatan di Kabupaten Bandung, Ungkapan Syukur Cak Imin Jadi Bakal Cawapres

Dia lantas menyinggung soal koalisi kerja sama oleh PKS, PKB, Nasdem, dan Partai Demokrat yang menang di Kabupaten Bandung.

Menurut Ketua Fraksi PKB DPR RI ini, jika Partai Demokrat kembali bergabung ke Koalisi Perubahan, maka akan menambah kekuatan dalam menghadapi Pilpres 2024.

"Sebetulnya miniatur nasional ini sudah terwujud koalisi kami di daerah di Kabupaten Bandung dan alhamdulillah berhasil. Kita akan coba secara nasional ini koalisi empat partai ini akan saya yakin juga berharap Demokrat kembali untuk bersama-sama dengan kita di Koalisi Perubahan ini," ujar dia.

Cucun secara pribadi berpandangan bahwa Partai Demokrat lebih memiliki kecocokan dengan pasangan Anies-Cak Imin dibandingkan dengan pasangan calon lainnya.

Selain itu, menurutnya, persentase Partai Demokrat kembali bergabung dengan Koalisi Perubahan cukup besar.

Baca juga: PKS Yakin Tak Ada Persoalan di Akar Rumput Setelah Terima Cak Imin Jadi Cawapres Anies

"Kalau saya, besar persentasenya ya, indikatornya saya tidak akan sampaikan, yang pasti punya hitung-hitungan, karena kalau dalam koalisi itu ada satu poin tawar-menawar apa yang menjadi kehendaknya, keinginan dari yang dibangun oleh Demokrat sendiri," katanya.

"Berkoalisi ini tujuannya untuk apa pasti bukan hanya masalah sharing power dan jabatan tetapi nilai perjuangan yang akan diusung cocok-cocokan. Saya yakin Demokrat akan lebih cocok dengan Amin," tambahnya.

Diketahui, Partai Demokrat awalnya menjalin Koalisi Perubahan untuk Persatuan dengan PKS dan Partai Nasdem.

Akan tetapi, Demokrat menyatakan keluar setelah merasa dikhianati lantaran Nasdem dan Anies Baswedan, karena mererka dinilai memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres secara sepihak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com