Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Herry Darwanto
Pemerhati Sosial

Pemerhati masalah sosial. Bekerja sebagai pegawai negeri sipil sejak 1986 hingga 2016.

Parpol, Berbenahlah Sebelum Membenahi Negara

Kompas.com - 15/09/2023, 08:38 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PARTAI politik berperan penting dalam kehidupan bernegara. Salah satunya adalah menyiapkan calon-calon penyelenggara negara yang akan menjalankan roda pemerintahan, di lembaga eksekutif dan legislatif, dan secara tidak langsung di lembaga yudikatif.

Bisa disebut bahwa dari rahim partai politiklah lahir para pejabat negara di tingkat pusat hingga daerah.

Jika tidak menjadi penyelenggara negara, partai politik bisa menjadi pihak oposisi, yang juga memiliki peran besar, yaitu mengawasi jalannya pemerintahan sehari-hari. Tanpa check and balances, penyelenggaraan negara bisa menyimpang dari tujuan dasarnya.

Tujuan bernegara sebagaimana termaktub dalam konstitusi dapat diwujudkan dengan berbagai gagasan dasar (atau ideologi).

Setiap partai umumnya mengadopsi ideologi yang menurutnya sesuai. Secara umum ideologi partai dapat dibedakan menjadi liberal/konservatif, nasionalis/keagamaan, atau gabungan di antaranya.

Di Inggris, Partai Buruh lebih liberal dalam menyikapi sebagian besar isu-isu sosial dan ekonomi, sedang Partai Konservatif, dengan tokohnya yang terkenal, yaitu Margaret Thatcher, tentu saja lebih konservatif.

Demikian pula di Amerika Serikat, Partai Republik lebih konservatif. Sedangkan Partai Demokrat, darimana Presiden AS sekarang - Joe Biden - berasal, lebih liberal.

Tentu saja di dalam partai-partai itu, seringkali banyak pandangan yang bersilangan dari para anggotanya, sehingga pembedaan itu menjadi tidak begitu relevan.

Di Indonesia, perbedaan yang cukup jelas adalah antara ideologi kebangsaan dengan ideologi keagamaan. Saat ini, penganut ideologi kebangsaan yang menonjol adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), sedang penganut ideologi keagamaan adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Namun, dalam praktik sehari-hari perbedaan ideologi itu kurang begitu mengemuka.

Persekutuan antara partai berideologi kebangsaan dengan partai berideologi keagamaan pun sering terjadi, dan ini tentu tidak keliru.

Contoh yang aktual adalah antara Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berbasis agama. Keduanya sepakat akan mencalonkan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai presiden dan wakil presiden.

Keuangan partai

Peran partai politik sebagai pengawal tujuan bernegara menjadikannya lembaga yang strategis. Dari sisi masyarakat, partai politik dituntut untuk dikelola secara akuntabel.

Rakyat berhak tahu bagaimana regenerasi pengurus partai ditentukan, bagaimana kaderisasi dijalankan, bagaimana keuangan partai dikelola, dan sebagainya.

Dalam hal keuangan, sudah menjadi rahasia umum bahwa seseorang yang ingin ditetapkan sebagai calon kepala daerah oleh suatu partai harus membayar sejumlah uang kepada partai tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Polri Siapkan Skema Buka Tutup Jalan saat World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Skema Buka Tutup Jalan saat World Water Forum di Bali

Nasional
KPU: Bakal Calon Gubernur Nonpartai Hanya di Kalbar, DKI Masih Dihitung

KPU: Bakal Calon Gubernur Nonpartai Hanya di Kalbar, DKI Masih Dihitung

Nasional
Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumatera Barat Kembali Bertambah, Kini 44 Orang

Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumatera Barat Kembali Bertambah, Kini 44 Orang

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Rp 30,2 M Karena 'Mark Up' Harga Lahan Tebu PTPN XI

KPK Duga Negara Rugi Rp 30,2 M Karena "Mark Up" Harga Lahan Tebu PTPN XI

Nasional
Kejagung Periksa Pihak Bea Cukai di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Kejagung Periksa Pihak Bea Cukai di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com