KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah telah mengimplementasikan berbagai strategi kebijakan untuk menjaga prospek ekonomi Indonesia agar semakin baik dan kuat.
“Pertama, mengimplementasikan Undang-undang (UU) Cipta Kerja (Ciptaker) termasuk reformasi perizinan berusaha berbasis risiko,” ujarnya dalam acara Musyawarah Anggota Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) 2023 di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (14/9/2023).
Kedua, lanjut Airlangga, menguatkan daya beli dan pengendalian inflasi. Ketiga, menguatkan daya saing dan nilai tambah industri. Keempat, memberdayakan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Kelima, mendorong ekspor dan menjaga resiliensi sektor eksternal. Keenam, meningkatkan produktivitas sumber daya manusia (SDM).
Baca juga: Tingkatkan Kualitas SDM, Pemprov Riau Salurkan Beasiswa Puluhan Miliar untuk Perguruan Tinggi
Ketujuh, melakukan pemerataan pembangunan dan konektivitas. Adapun strategi terakhir adalah meningkatkan kerja sama internasional.
“Kemudian juga kita melihat bahwa sekarang, hari ini, Kamis (14/9/2023), Indonesia sangat dipandang dalam kancah global, baik di tingkat Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) maupun di Group of Twenty (G20),” ucap Airlangga dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis.
Oleh karena itu, lanjut dia, hal tersebut dapat menjadi momentum untuk investasi kembali masuk ke Indonesia.
Menurut Airlangga, para investor yang bisa berinvestasi adalah juara dari sang juara di Musyawarah Anggota AEI 2023
Baca juga: Setelah KTT ASEAN, Jumlah Calon Investor IKN Terus Bertambah Jadi 281
“Ini kan asosiasi emiten dari perusahaan terbesar, terbaik di sektornya masing- masing. Nah, inilah yang saya atau pemerintah harapkan bahwa dengan confident- nya untuk terus melakukan investasi melalui pasar modal, saya yakin ekonomi Indonesia terus tumbuh,” imbuh Airlangga.
Pemerintah sendiri tetap antisipatif untuk menjaga perekonomian Indonesia agar tetap stabil di tengah kondisi global yang masih mengalami tantangan bertingkat atau cascade problem seperti climate change dan El Nino.
Pada kuartal II-2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu tumbuh sebesar 5,17 persen year-on-year (yoy). Tingkat inflasi pada Agustus 2023 berada di level 3,27 persen atau berada dalam target sasaran 3 persen kurang lebih 1 persen.
“Kita melihat dari International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional maupun dari World Bank menilai bahwa Indonesia ini adalah sebuah negara yang extraordinary atau luar biasa dan ASEAN juga extraordinary,” ucap Airlangga.
Baca juga: KJRI Melbourne Jadi Tuan Rumah ASEAN Day 2023
Pasalnya, lanjut dia, Indonesia menjadi satu-satunya region dengan pertumbuhan ekonomi di atas 4 persen dan bisa menekan inflasi di angka terendah.
Seperti diketahui, semua negara konsentrasi pada pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
“Alhamdulillah, Indonesia dua-duanya bisa tahan (menghadapi ekonomi dan inflasi) sehingga Indonesia dan ASEAN menjadi bright spot dalam pertumbuhan ekonomi dunia,” ucap Airlangga.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.