JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Darat dan Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army) telah menggagas latihan bersama (latma) bersandi “Ksatria Warrior”.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Hamim Tohari mengatakan, latma tersebut masih dikembangkan lagi.
“Sementara kita masih dengan Amerika (Serikat) saja. Mungkin nanti akan dikembangkan lagi,” kata Hamim di Markas Besar TNI AD, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2023).
Baca juga: Pangkostrad Maruli Tinjau Latma Prajurit Mekanis Raider 412 dengan Australia di Darwin
Adapun TNI AD dan US Army telah menggelar latma Ksatria Warrior untuk pertama kalinya di Markas Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif), Bandung, Jawa Barat, pada akhir Agustus lalu.
Pengembangan latma itu, lanjut Hamim, akan terus dikoordinasikan dengan US Army.
“Nanti itu kan perlu dibicarakan antara kedua pihak, kita dengan Amerika,” ucap Hamim.
Sebelumnya, pengembangan latma Ksatria Warrior itu telah dibahas Wakil Kepala Staf TNI AD (Wakasad) Letjen Agus Subiyanto saat menerima kunjungan Commanding General Of I Corps US Army atau Komandan Jenderal Korps I Angkatan Darat Amerika Serikat, Liutenant General Xavier T Brunson.
Pertemuan itu digelar di main lounge, Markas Besar TNI AD, Jakarta Pusat, Rabu (30/8/2023).
Dalam pertemuan tersebut, Wakasad Agus membahas kelanjutan kerja sama latihan militer Ksatria Warrior sebagai pengganti latma "Garuda Shield".
Diketahui, TNI AD dan Korps I Angkatan Darat AS telah menggelar latma Ksatria Warrior untuk pertama kalinya pada 21-25 Agustus 2023.
“Berharap hubungan diplomasi militer kedua angkatan darat dapat terjalin makin erat, terutama kerja sama dalam wujud latihan bersama dan di bidang pendidikan,” kata Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.