Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI: Munculnya Aliansi Militer Baru dan Dampak Perang Rusia-Ukraina Makin Mengkhawatirkan

Kompas.com - 11/09/2023, 11:35 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyebut munculnya aliansi militer baru hingga dampak perang Rusia dengan Ukraina semakin mengkhawatirkan.

Hal ini disampaikan Yudo saat memberikan sambutan selaku inspektur upacara pada peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-78 TNI Angkatan Laut di Markas Koarmada II, Surabaya, Jawa Timur, Senin (11/9/2023).

Awalnya, Yudo menyinggung bahwa Indonesia tengah dihadapkan dengan situasi krisis keamanan di kawasan regional.

Baca juga: Di HUT Ke-78 TNI AL, Panglima Yudo Singgung Situasi Krisis Keamanan di Kawasan Regional

Situasi tersebut kian dinamis dengan fenomena kemunculan aliansi militer baru yang dibarengi dengan perlombaan teknologi persenjataan.

"Di sisi lain kita juga dihadapkan dengan situasi krisis keamanan di kawasan regional," kata Yudo, dikutip dari Youtube TNI AL, Senin.

"Fenomena munculnya aliansi militer baru yang diiringi dengan perlombaan teknologi persenjataan serta dampak perang Rusia-Ukraina yang semakin mengkhawatirkan," sambung Yudo.

Baca juga: Latihan Gabungan Super Garuda Shield 2023, Panglima TNI Maklumi Tak Semua Negara Punya Doktrin Sama

Eks Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) itu menilai, perkembangan lingkungan strategis tersebut tidak hanya berdampak pada stabilitas politik dan keamanan global.

Akan tetapi, perkembangan lingkungan ini juga disebut turut memengaruhi stabilitas perekonomian dunia saat ini.

Untuk menghadapi situasi perkembangan tersebut, Yudo menegaskan, TNI AL sebagai bagian yang tak terpisahkan dari TNI harus senantiasa tanggap dalam menghadapi berbagai spektrum ancaman dan tantangan yang ada.

Ia juga meminta TNI AL harus selalu siap menjadi garda terdepan dalam menghadapi beragam krisis yang mengancam kepentingan dan keselamatan bangsa.

"TNI AL harus terus bersinergi dengan komponen bangsa lainnya dalam melindungi seluruh kepentingan nasional, menyukseskan pembangunan bangsa dan berperan aktif dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com