Hal ini disampaikan Yudo saat memberikan sambutan selaku inspektur upacara pada peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-78 TNI Angkatan Laut di Markas Koarmada II, Surabaya, Jawa Timur, Senin (11/9/2023).
Awalnya, Yudo menyinggung bahwa Indonesia tengah dihadapkan dengan situasi krisis keamanan di kawasan regional.
Situasi tersebut kian dinamis dengan fenomena kemunculan aliansi militer baru yang dibarengi dengan perlombaan teknologi persenjataan.
"Di sisi lain kita juga dihadapkan dengan situasi krisis keamanan di kawasan regional," kata Yudo, dikutip dari Youtube TNI AL, Senin.
"Fenomena munculnya aliansi militer baru yang diiringi dengan perlombaan teknologi persenjataan serta dampak perang Rusia-Ukraina yang semakin mengkhawatirkan," sambung Yudo.
Eks Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) itu menilai, perkembangan lingkungan strategis tersebut tidak hanya berdampak pada stabilitas politik dan keamanan global.
Akan tetapi, perkembangan lingkungan ini juga disebut turut memengaruhi stabilitas perekonomian dunia saat ini.
Untuk menghadapi situasi perkembangan tersebut, Yudo menegaskan, TNI AL sebagai bagian yang tak terpisahkan dari TNI harus senantiasa tanggap dalam menghadapi berbagai spektrum ancaman dan tantangan yang ada.
"TNI AL harus terus bersinergi dengan komponen bangsa lainnya dalam melindungi seluruh kepentingan nasional, menyukseskan pembangunan bangsa dan berperan aktif dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat," tegas dia.
https://nasional.kompas.com/read/2023/09/11/11351281/panglima-tni-munculnya-aliansi-militer-baru-dan-dampak-perang-rusia-ukraina