Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kita Punya Tanggung Jawab untuk Tidak Ciptakan Perang Baru

Kompas.com - 07/09/2023, 13:39 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menegaskan agar para pemimpin negara tidak menciptakan perang baru di kawasan Asia Timur.

Ia menekankan bahwa semuanya memiliki tanggung jawab yang sama besar untuk menciptakan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan.

Hal ini disampaikan Jokowi di depan PM Kepulauan Cook Mark Brown dan Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur ke-18 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (7/9/2023).

Baca juga: Rekayasa Lalin KTT ASEAN Bikin Macet, Heru Budi: Saya Kan Sudah Imbau WFH...

"Kita semua memiliki tanggung jawab yang sama untuk tidak menciptakan konflik baru, untuk tidak menciptakan ketegangan baru, untuk tidak menciptakan perang baru," kata Jokowi di pertemuan itu.

Jokowi menegaskan, seluruh negara dalam pertemuan itu juga memiliki tanggung jawab untuk menurunkan tensi yang panas, mencairkan suasana yang beku, menciptakan ruang dialog, dan menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada.

Jokowi menyatakan, perdamaian dan stabilitas adalah kunci utama untuk mencapai kemakmuran. Tak heran, dalam berbagai pertemuan, dua kalimat itu selalu ditekankan.

Baca juga: Prabowo Sebut Asia Tenggara Kawasan Paling Aman Berkat Ada ASEAN

ASEAN, kata Jokowi, telah bertekad menjadikan kawasan ini sebagai pusat pertumbuhan (epicentrum of growth).

"ASEAN akan terus bekerja memainkan peran sebagai kontributor perdamaian dan stabilitas," ucap Jokowi.

Lebih lanjut Jokowi menyatakan, ASEAN akan sangat menghargai sikap KTT Asia Timur menyepakati pernyataan tingkat pemimpin mengenai tekad untuk terus menjadikan kawasan sebagai pusat pertumbuhan.

Jokowi bahkan menyebut masyarakat dunia akan menilai apakah pemimpinnya memiliki kearifan (wisdom) untuk menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik bagi semua, ketika menentukan pilihan.

Baca juga: Akui KTT Ke-43 ASEAN Bikin Macet Jakarta, Heru Budi Minta Maaf

"Saya betul-betul minta kepada seluruh pemimpin KTT Asia Timur untuk menjadikan forum ini sebagai tempat memperkuat kolaborasi, tempat memperkuat kerja sama, bukan justru memperpanjang rivalitas," jelas Jokowi.

"Saya mengajak seluruh pemimpin menunjukkan wisdom, menunjukkan kepemimpinannya, agar pertemuan ini berhasil dan bermanfaat nyata bagi rakyat dunia. Di sinilah masyarakat dunia akan menilai apakah kita adalah pemimpin yang memiliki wisdom, untuk menjadikan dunia tempat yang lebih baik bagi semua," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com