Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya soal Rencana Sowan ke PKS, Cak Imin: Belum Ada Agenda

Kompas.com - 06/09/2023, 17:58 WIB
Singgih Wiryono,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon wakil presiden (bacawapres) Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, hingga saat ini belum ada jadwal untuk mengunjungi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan salah satu partai KPP.

Hal itu dia sampaikan saat ditanya awak media terkait agenda sowan ke DPP PKS, karena sejak deklarasi capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, pada Sabtu (2/9/2023), Cak Imin sama sekali belum mengunjungi DPP PKS.

"Belum ada agenda," ujarnya singkat saat ditemui di Kantor Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2023).

Baca juga: Cak Imin Merasa Terharu Dapat Dukungan dari PB PMII

Sebelumnya diberitakan, klaim pertemuan DPP PKS dengan pimpinan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), termasuk Cak Imin, disampaikan oleh Ketua DPP PKS Al Muzzamil Yusuf.

"PKB juga akan ke sini juga, pimpinan PKB ya," kata Muzzammil di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (2/9/2023).

Namun demikian, Muzzammil mengaku belum tahu jadwal resmi kunjungan PKB ke PKS.

Muzzammil menyatakan, PKS akan terus membuka pintu komunikasi dengan banyak partai, sambil menunggu keputusan musyawarah majelis syuro soal calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.

Baca juga: Antara Cak Imin, Gus Dur, dan Tudingan Pengkhianatan

"Saya kira dialog politik itu hal yang biasa kan, kami biasa silaturahmi politik. Datang ke Demokrat, Nasdem datang, biasa bagi kami," ujar dia.

Muzzammil juga mengakui bahwa banyak partai yang melobi PKS untuk membentuk koalisi, terlepas dari dinamika politik terkini.

"Yang namanya melobi, sudah banyak sekali yang melobi PKS sebelum-sebelumnya, tidak terkait dengan ini pun sudah ada yang melobi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com