Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Ungkap SBY Kasih "Deadline" Deklarasi 3 September, tapi Sulit Diwujudkan

Kompas.com - 05/09/2023, 20:34 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan menyebutkan bahwa Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah meminta kepadanya untuk mendeklarasikan pasangan calon (paslon) Anies dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebelum 3 September 2023.

Permintaan SBY itu saat Anies berkunjung ke kediaman Presiden ke-6 RI tersebut, Jumat (25/8/2023).

Mulanya Anies bercerita bahwa pada dasarnya Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sama sekali tidak menolak AHY menjadi cawapres.

"Tapi tidak mau sekarang (dideklarasikan). Sisi lain, Demokrat menginginkan harus sekarang," kata Anies dalam program Mata Najwa yang tayang di kanal YouTube Najwa Shihab, Senin (4/9/2023) malam.

Baca juga: Yenny Wahid Akan Ketemu Prabowo dan Ganjar, Tutup Pintu untuk Anies

Najwa Shihab selaku pemilik program Mata Najwa telah mengizinkan isi acara dengan tema “blak-blakan Anies-Muhaimin” dikutip oleh Kompas.com.

Selain ingin terburu-buru, Demokrat bahkan disebut Anies sudah menetapkan tanggal batas waktu atau deadline deklarasi pasangan calon.

Batas waktu itu, kata Anies, diungkapkan langsung oleh SBY.

"Pada pertemuan hari Jumat malam dengan Pak SBY, beliau menyebut tanggal, beliau meminta supaya sebelum tanggal 3 September ada deklarasi," ungkap Anies.

Baca juga: Bantah Cak Imin, Yenny Wahid: Gus Dur yang Dikudeta, Kok Klaim Sebaliknya?

Namun usai pertemuan, Anies meminta kepada pihaknya untuk menutupi apa yang telah disampaikan oleh SBY.

Anies mengaku tak ingin nama baik SBY menjadi buruk atas memberikan deadline tanggal deklarasi tersebut.

"Selesai pertemuan dengan Pak SBY, saya bilang pada semuanya, jangan pernah keluar kata tanggal 3 itu. Kenapa? karena kalau itu disebut dan tidak terlaksana, maka kita tidak melindungi nama baik Pak SBY. Karena Pak SBY memberikan deadline," ucap dia.

Anies mengatakan, jika tanggal tersebut jadi dilaksanakan untuk pengumuman pasangan calon, maka pihaknya bisa dianggap tidak menghargai perasaan partai politik Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang lain yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasdem.

Apalagi, tambah Anies, Partai Nasdem juga menginginkan deklarasi tidak dilakukan segera.

"Tapi bila itu dilaksanakan, kita tidak melindungi harga diri yang lain, merasa dipaksakan. Tapi terpaksa saya sebut (sekarang) tanggal 3 ini karena disebut dalam press conference seakan-akan ada kesepakatan bahwa tanggal 3 ada deklarasi," beber mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com