Partai-partai gurem atau partai kecil seringkali memiliki peran yang cukup beragam dalam koalisi politik.
Peran mereka dalam koalisi bisa bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk jumlah kursi yang mereka miliki dalam parlemen walaupun di tingkat lokal, ideologi politik, dan dinamika politik yang terjadi.
Dalam pekan-pekan mendatang, sikap politik partai-partai baru walau di-manage oleh politisi-politisi “lama” dalam dukung-mendukung capres akan jelas terlihat.
Partai Buruh, Partai Kebangkitan Nusantara, serta partai-partai lokal di Aceh seperti Partai Aceh; Partai Adil Sejahtera Aceh (PAS Aceh); Partai Generasi Aceh Beusaboh Tha’at dan Taqwa; Partai Darul Aceh; Partai Nanggroe Aceh; dan Partai Sira (Soliditas Independen Rakyat Aceh) akan melabuhkan suaranya ke Ganjar, Prabowo atau Anies.
Salah satu partai lokal di Aceh yang berintikan mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka, yakni Partai Aceh secara resmi telah mendukung Prabowo Subianto.
Kehadiran partai-partai “imut” dalam koalisi sering menjadi penyokong tambahan bagi partai besar atau partai dominan dalam koalisi.
Bisa saja kehadirannya memberikan tambahan kursi di parlemen, walau di tingkat lokal untuk memastikan mayoritas yang stabil bagi koalisi.
Terkadang partai-partai kecil dapat menjadi pemegang kunci dalam koalisi. Hal ini terjadi ketika suara partai penting untuk mencapai ambang batas pengajuan pasangan calon, dan dapat menggunakan kekuatan ini untuk memperoleh manfaat politik atau kebijakan yang lebih besar dalam perjanjian koalisi.
Partai-partai kecil dalam koalisi dapat menggunakan posisi mereka untuk mendorong agenda atau kebijakan tertentu yang mungkin tidak mendapatkan dukungan kuat dari partai besar.
"Parnoko, Parsakom dan Pardukom" dapat memanfaatkan kekuatan mereka untuk memengaruhi kebijakan dalam arah yang lebih sesuai dengan visi dan misi masing-masing.
Jangan sepelekan, partai-partai kecil dapat berperan dalam menjaga stabilitas koalisi. Dengan berpartisipasi dalam koalisi, mereka dapat membantu mencegah konflik internal dan memastikan bahwa pemerintahan kelak dapat berfungsi dengan baik.
Bagi partai-partai kecil yang belum pernah berpartisipasi dalam pemerintahan sebelumnya, koalisi dapat memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman dalam pemerintahan dan pelayanan publik.
Cara ini dapat membantu partai-partai kecil membangun reputasi dan dukungan politik untuk pemilihan berikutnya.
Partai-partai kecil dalam koalisi mungkin juga menghadapi tantangan internal. Beberapa anggota partai mungkin tidak setuju dengan keputusan untuk masuk ke dalam koalisi, dan ini bisa menghasilkan konflik internal.
Drama politik yang terjadi di PSI usai merapatkan partai ke Prabowo, tidak urung menyebabkan beberapa kader PSI memilih hengkang dari partai.
Penting untuk diingat bahwa peran partai-partai kecil dalam koalisi dapat sangat bervariasi, dan strategi dan tujuan mereka dapat berbeda-beda. Selain itu, peran mereka juga dapat berubah seiring waktu dan peristiwa politik yang berkembang.
“Ojo kesusu (jangan terburu-buru), masih ada banyak drama sinetron. Cermati perkembangan politik yang ada agar tidak salah kesimpulan memilih Capres.” – Joko Widodo.
Pernyataan Presiden Jokowi itu disampaikan kepada fungsionaris PSI di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/9/2023). Pesan yang menohok untuk "Parnoko, Parsakom, Pardukom" dan partai-partai lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.