Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Tertutup Ketum Parpol Pengusung Ganjar Turut Bahas Pengumuman Cawapres

Kompas.com - 04/09/2023, 21:39 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyebutkan bahwa pertemuan tertutup yang dilakukan para ketua umum partai politik (parpol) pengusung Ganjar Pranowo turut membahas momentum pengumuman calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.

Menurut Hasto, rapat pada hari ini digelar tertutup selama 40 menit sebelum diakhiri rapat pleno pengambilan keputusan.

"Ya tentu saja dalam pertemuan tertutup tersebut, para ketua umum juga membahas hal-hal yang sifatnya strategis terkait dengan momentum pengumuman bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo," kata Hasto ditemui di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (4/9/2023).

Baca juga: Sandiaga Nilai Arsjad Rasjid Tokoh Tepat untuk Pimpin Timses Ganjar

Kendati demikian, Hasto mengaku belum bisa mengungkapkan kapan momentum pengumuman itu.

Ia menyatakan, soal sosok cawapres Ganjar akan dibahas pada rapat-rapat selanjutnya.

"Itu kapan akan dilakukan dan itu tadi baru dibahas beberapa gagasan mengingat Pak Ganjar ini baru menyelesaikan tugasnya sebagai gubernur tanggal 5 September besok," ujar dia.

Selain itu, Hasto menyampaikan bahwa rapat para ketum parpol ini juga membahas strategi besar terkait pemenangan Ganjar Pranowo.

Menurut dia, semua partai politik pengusung Ganjar memiliki optimisme yang sama akan kemenangan Ganjar.

Apalagi, kata Hasto, saat ini elektabilitas Ganjar sedang melambung sebagai bakal capres pada sejumlah hasil survei.

"(Parpol pengusung Ganjar) terus membangun energi positif dengan dukungan dari relawan yang semakin banyak," ucap Hasto.

Baca juga: Apa Rasanya Jadi Ganjar Pranowo pada Hari Ini?

Hari ini, empat ketua umum partai politik pengusung Ganjar beserta sejumlah pengurusnya mengadakan rapat tertutup di Kantor DPP PDI-P.

Pertemuan dilakukan pukul 14.00 WIB hingga 17.29 WIB. 

Hal ini dihitung ketika empat ketua umum tersebut, yakni Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Pelaksana Tugas (Plt) Ketum PPP Mardiono, Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo dan Ketum Hanura Oesman Sapta Odang keluar dari Gedung Kantor DPP PDI-P.


Setelah itu, para awak media langsung mengerubungi mereka. Megawati didampingi putranya, Ketua DPP PDI-P Prananda Prabowo memasuki mobil saat itu.

Sesaat kemudian, tiga ketua umum parpol melayani konferensi pers untuk menjelaskan hasil pertemuan pada awak media.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Nasional
Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Nasional
Jelang Idul Adha, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim QC THK untuk Lakukan Pemeriksaan Kualitas dan Kelayakan Hewan Ternak

Jelang Idul Adha, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim QC THK untuk Lakukan Pemeriksaan Kualitas dan Kelayakan Hewan Ternak

Nasional
Buronan Thailand yang Ditangkap di Bali Pakai Nama Samaran Sulaiman

Buronan Thailand yang Ditangkap di Bali Pakai Nama Samaran Sulaiman

Nasional
Pansel Bakal Cari 10 Nama Capim KPK untuk Diserahkan ke Jokowi

Pansel Bakal Cari 10 Nama Capim KPK untuk Diserahkan ke Jokowi

Nasional
Kritik Putusan MA, PDI-P: Harusnya Jadi Produk DPR, bukan Yudikatif

Kritik Putusan MA, PDI-P: Harusnya Jadi Produk DPR, bukan Yudikatif

Nasional
Projo Beri Sinyal Jokowi Pimpin Partai yang Sudah Eksis Saat Ini

Projo Beri Sinyal Jokowi Pimpin Partai yang Sudah Eksis Saat Ini

Nasional
Projo Minta PDI-P Tidak Setengah Hati Jadi Oposisi

Projo Minta PDI-P Tidak Setengah Hati Jadi Oposisi

Nasional
Tuding PDI-P Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo, Projo: Taktik Belah Bambu

Tuding PDI-P Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo, Projo: Taktik Belah Bambu

Nasional
Projo Ungkap Isi Pembicaraan dengan Jokowi soal Langkah Politik Kaesang di Pilkada

Projo Ungkap Isi Pembicaraan dengan Jokowi soal Langkah Politik Kaesang di Pilkada

Nasional
Ada 'Backlog' Pemilikan Rumah, Jadi Alasan Pemerintah Wajibkan Pegawai Swasta Ikut Tapera

Ada "Backlog" Pemilikan Rumah, Jadi Alasan Pemerintah Wajibkan Pegawai Swasta Ikut Tapera

Nasional
Jaga Keanekaragaman Hayati, Pertamina Ajak Delegasi ASCOPE ke Konservasi Penyu untuk Lepas Tukik

Jaga Keanekaragaman Hayati, Pertamina Ajak Delegasi ASCOPE ke Konservasi Penyu untuk Lepas Tukik

Nasional
Projo Mengaku Belum Komunikasi dengan Kaesang Soal Pilkada

Projo Mengaku Belum Komunikasi dengan Kaesang Soal Pilkada

Nasional
Ridwan Kamil Klaim Pasti Maju Pilkada, Kepastiannya Juli

Ridwan Kamil Klaim Pasti Maju Pilkada, Kepastiannya Juli

Nasional
KPK Sita Innova Venturer Milik Anak SYL Terkait Kasus TPPU

KPK Sita Innova Venturer Milik Anak SYL Terkait Kasus TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com