Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Taktik Demokrat Usai Drama Koalisi Perubahan

Kompas.com - 04/09/2023, 06:00 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

Akan tetapi, lanjut Agung, jika Demokrat memang memilih merapat ke kubu Prabowo maka mereka tidak bisa lagi mensyaratkan AHY sebagai bakal cawapres sebagai harga mati terhadap koalisi.

Sebab di kubu Prabowo atau Koalisi Indonesia Maju (KIM) sudah dihuni Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Baik PAN maupun Golkar juga menyodorkan jagoan masing-masing buat dipasangkan sebagai bakal cawapres Prabowo. Golkar mengajukan sang Ketua Umum Airlangga Hartarto dan PAN menjagokan Erick Thohir yang juga dikenal dekat dengan Nahdlatul Ulama.

"Artinya, pertimbangan koalisi yang ideal bagi Demokrat adalah KIM karena punya potensi memenangkan pilpres dan di sana Demokrat tak harus menempatkan AHY sebagai cawapres menimbang kehadiran di KIM sebatas pelengkap," ucap Agung.

Baca juga: Copot Baliho Anies-AHY di Bekasi, Demokrat: Komitmen Dilanggar, Ya Kecewa...

"Yang terpenting Demokrat bisa segera bersikap dan memiliki peran strategis dalam Pilpres 2024," lanjut Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com