Dengan melihat semakin cairnya fragmentasi antarpartai dan semakin mudahnya partai-partai berkelindan mencari format baru koalisi, koalisi permanen sepertinya masih jauh terbangun.
Elite-elite partai masih sibuk kasak-kusuk mencari siapa yang menjadi nomor 1, siapa yang bersedia menjadi nomor 2, dan siapa pula “bohir” yang menjadi sponsor.
Saya jadi teringat dengan ucapan anak muda di warung kopi di Malang, Jawa Timur, beberapa waktu yang lalu.
Siapa pun nantinya yang menjadi presiden dan wakil presiden di 2024, tidak akan mengubah kehidupan kita selama kita masih malas-malasan.
Kita harus giat bekerja dan tidak boleh malas-malasan agar bisa membantu program kerja presiden- wakil presiden 2024 yang terpilih nantinya, terutama dalam mengurangi pengangguran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.