Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Airlangga Paparkan Visi Indonesia 2045, PDB 9,8 Triliun Dollar AS hingga 80 Persen Penduduk Middle Income

Kompas.com - 28/08/2023, 20:20 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan sejumlah visi dan sasaran yang ingin dicapai Indonesia pada 2045 atau Indonesia Emas.

Beberapa sasaran yang ingin dicapai Indonesia pada 2045, antara lain memiliki pendapatan domestik bruto (PDB) sebesar 9,8 triliun dollar Amerika Serikat (AS), pendapatan nasional bruto (GNI) per kapita 30.300 dollar AS, porsi penduduk middle income sebesar 80 persen, kontribusi industri manufaktur pada PDB mencapai 28 persen, dan penyerapan 25,2 persen tenaga kerja. 

Airlangga mengatakan, saat ini, kondisi ekonomi Indonesia kian solid dengan indikator fundamental pertumbuhan ekonomi yang mampu mencapai 5,17 persen pada kuartal 2-2023.  Capaian itu diharapkan akan menjadi bekal menuju Indonesia Emas 2045 mendatang. 

“Pertumbuhan (ekonomi) per tahun 5 persen tidaklah cukup. Jadi kami butuh tumbuh 6 persen sampai 7 persen,” ungkapnya dalam Rapat Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Tahun 2023, di Jakarta, Senin (28/8/2023). 

Baca juga: Potensi Ekonomi Digital ASEAN Tahun 2030 Capai 1 Triliun Dollar AS, Airlangga: Sepertiganya dari Indonesia 

Ia mengatakan, melalui visi dan sasaran tersebut, Indonesia menargetkan predikat sebagai high income country dapat terwujud menjelang 2045. 

Namun, kata dia, Indonesia masih memiliki satu catatan, yaitu Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang pada 2023 mencapai 7,6 atau terlalu tinggi . 

“Ini artinya investasi yang kami masukkan belum terlalu optimal,” tuturnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Oleh karena itu, kata Menko Airlangga, pendekatan pembangunan Indonesia perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif.

Pembangunan transformatif setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya, serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan. 

Airlangga mengatakan, pemerintah telah melakukan berbagai implementasi konkret terkait strategi kebijakan untuk mendukung transformasi ekonomi.

Baca juga: Pimpin Delegasi RI Bertemu Singapura, Menko Airlangga: Saya Ingin Seluruh Working Group Temukan Terobosan

Beberapa strategi itu, di antaranya kemudahan berusaha dan peningkatan investasi melalui Undang-Undang (UU) Cipta Kerja dan Online Single Submission (OSS), mendorong ekspor dan menjaga resiliensi sektor eksternal melalui Devisa Hasil Ekspor (DHE), penguatan daya beli dan pengendalian inflasi melalui stabilisasi harga pangan dan neraca komoditas, serta hilirisasi. 

“Tentunya transformasi ini perlu sinergi seluruh pihak termasuk dari BPK RI dan sebagai auditor eksternal yang independen. Peran BPK sangat penting dalam mendukung visi nasional ke depan,” ujarnya. 

Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan, perbaikan tata kelola, akuntabilitas, evaluasi, dan monitoring keuangan dan transparansi merupakan hal penting agar tercipta masyarakat yang adil, maju, berdaulat dan makmur.

Modal Indonesia

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan, Indonesia mempunyai berbagai modal untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, yaitu sumber daya manusia (SDM) yang mendekati puncak bonus demografi.

Baca juga: Menko Airlangga Akui Kiprah Dubes Uni Eropa Vincent Piket Perkuat Hubungan Bilateral RI-Uni Eropa

“Modal ini hanya bisa kita peroleh dalam 13 tahun ke depan dan hanya akan terjadi sekali dalam sebuah peradaban bangsa,” ungkapnya. 

Oleh karena itu, kata dia, semua pihak tidak bisa hanya menunggu atau pasif. 

“Kita harus aktif agar bonus demografi yang 13 tahun ini bisa kita capai,” ujarnya. 

Selain SDM, Indonesia juga memiliki modal sumber daya alam (SDA) yang sangat besar, di antaranya 125,57 juta hektar (ha) kawasan hutan, cadangan sumber daya energi mineral, hingga potensi energi terbarukan mencapai 3,716 gigawatt (GW). 

Pemerintah juga menggencarkan pembangunan infrastruktur yang dirancang secara komprehensif melalui program dan proyek strategis nasional di seluruh wilayah Indonesia.

Indonesia juga turut aktif berperan dalam kerja sama internasional. Pada 2022, Indonesia berhasil menyelenggarakan Group of Twenty (G20) yang menghasilkan 226 proyek multilateral dan 140 proyek bilateral.

Pada 2023, Indonesia aktif dalam kerja sama internasional dengan menghelat Keketuaan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). 

Baca juga: Bertemu Dubes Negara OECD, Menko Airlangga: Seluruh Dubes Dukung Indonesia Jadi Anggota OECD

Saat ini, Indonesia sedang dalam proses aksesi untuk dapat bergabung dengan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), sebagai salah satu ikhtiar mempercepat transformasi kita menjadi negara maju. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com