Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Maraton Temui Bos Parpol KPP di Tengah Isu Duet dengan Ganjar, Gelisah atau Konsolidasi soal Cawapres?

Kompas.com - 27/08/2023, 12:21 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan berkunjung ke tiga petinggi partai politik (parpol) KPP dalam 3 hari berturut-turut pekan ini.

Mereka yang dikunjungi Anies dalah Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri.

Anies pertama mengunjungi Surya Paloh pada Kamis (24/8/2023), lalu SBY pada Jumat (25/8/2023) dan Sabtu kemarin (26/8/2023) bertemu Salim Segaf.

Anies melakukan maraton 'safari' politiknya itu di tengah isu dirinya akan dipasangkan dengan Ganjar Pranowo yang merupakan bacapres usungan PDI-P, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Perindo dan Hanura.

Baca juga: Anies dan Pemimpin Parpol Koalisi Bertemu 4 Jam, Pengamat: Tanda Bacawapres Segera Diumumkan

Posisi Anies dalam wacana itu ialah sebagai calon wakil presiden (cawapres). Isu ini pertama kali disuarakan oleh Ketua DPP PDI-P Said Abdullah.

Isu ini seakan bertolak belakang dengan asa KPP yang ingin Anies menjadi Presiden Republik Indonesia, bukan wakil presiden.

Namun, Nasdem seakan menyambut positif isu tersebut. Ketua DPP Partai Nasdem Effendi Choirie mengatakan, partainya menghargai semua gagasan yang positif untuk bangsa.

"Nasdem selalu terbuka untuk bergandengan tangan dengan semua pihak untuk kepentingan bangsa. Nasdem tidak pernah membatasi gagasan, tidak pernah membatasi komunikasi," ujar Effendi saat dimintai konfirmasi, Selasa (22/8/2023).

"Nasdem tidak menutup diri. Nasdem tidak eksklusif. Nasdem inklusif, terbuka," sambung dia.

Baca juga: Silaturahmi ke Rumah Ketua Majelis Syuro PKS, Anies Disuguhi Kopi dan Roti Tuna

Sementara itu, dua anggota koalisi lainnya, PKS dan Demokrat sama-sama menolak wacana duet Ganjar dan Anies.

Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid menyatakan, partainya tak tergoda dengan wacana PDI-P tersebut.

PKS menghendaki supaya Anies menjadi capres, bukan cawapres.

"PKS tidak tergoda untuk menjadikan Pak Anies hanya sebagai cawapres. Kita menginginkan Beliau sebagai capres untuk menghadirkan perubahan untuk bisa lebih baik," ujar Hidayat saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa.

Baca juga: Sandiaga Ajak Bertemu Bahas Duet Ganjar-Anies, PKS: Silakan, Kami Terbuka

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengingatkan bahwa Anies merupakan simbol perubahan yang diinginkan masyarakat.

"Kami memiliki semangat memperjuangkan perubahan dan perbaikan untuk Indonesia yang lebih baik, dan melihat Mas Anies ini sebagai sosok atau simbol perubahan yang pantas dan pas untuk mewakili masyarakat yang menginginkan perubahan dan perbaikan," ujar Herzaky.

Isi pertemuan versi Anies

Setelah bertemu tiga pimpinan parpol KPP, Anies mengumbar hasil pertemuan itu kepada awak media.

Menurutnya, hasil pertemuan itu menegaskan arah perjuangan dan strategi yang sama untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Menegaskan bahwa arah kita sama, strategi kita sama," ujar Anies usai bertemu dengan Salim Segaf Al Jufri di kediamannya di Pejaten, Jakarta Selatan, Sabtu.

"Kemudian juga bagaimana kita mulai membagi tugas, tanggung jawab, supaya rencana perjalanan ke depan bisa diemban dengan baik. Jadi kebersamaan itulah yang jadi topik utamanya," lanjutnya.

Gelisah soal cawapres atau konsolidasi?

Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes berpendapat, ada empat hal yang bisa dibaca dari pertemuan Anies dengan tiga pimpinan parpol KPP di waktu berbeda.

Pertama, menurutnya, isi pembicaraan itu seputar membahas isu terkini soal kandidasi capres maupun cawapres.

"Terutama belakangan yang muncul soal isu duet antara Ganjar dan Anies Baswedan. Saya kira itu, salah satu materi yang didiskusikan," kata Arya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (27/8/2023).

Baca juga: Pesan PKS untuk Anies: Saling Support dengan Nasdem dan Demokrat

Kedua, pertemuan itu dilakukan untuk mencari kesepakatan untuk semakin memperkuat soliditas KPP.

Menurut Arya, soliditas KPP dirasa perlu dipastikan karena mencuatnya isu penggabungan Ganjar dengan Anies yang dari dua kutub politik berbeda.

"Juga soal ketidaksetujuan Nasdem terkait AHY. Jadi saya kira pertemuan itu untuk menunjukkan konsolidasi secara internal," ujar dia.

Arya menduga pertemuan itu tidak menunjukkan Anies tengah gelisah dalam posisinya sebagai bacapres yang diakibatkan beredarnya isu Ganjar-Anies.

Sebaliknya, dia menduga pertemuan tersebut bisa saja berbuah pada mekanisme percepatan penentuan cawapres Anies.

Baca juga: Anies Pastikan Koalisi Perubahan Tetap Solid Setelah Temui SBY

"Saya kira (pertemuan) adalah untuk memfinalisasi nama-nama atau nama nama cawapres yang akan diusung oleh koalisi tersebut," nilai Arya.

Lebih jauh, bisa saja pertemuan Anies dengan elite parpol KPP itu guna meminta nasihat terkait elektabilitasnya yang belakangan menurun terekam dalam sejumlah hasil survei nasional.

Menurut Arya, tak dipungkiri jika parpol pengusung Anies turut menyoroti elektabilitas yang justru menurun dalam beberapa pekan terakhir.

"(Pertemuan Anies dengan tiga pimpinan parpol KPP) bukan soal mencari kepastian (posisi capres). Posisinya soal capres saya kira sudah pasti (diusung KPP)," tutur Arya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com