Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Wakil Menteri Energi AS Terkesan dengan Program Desa Berbasis Energi Terbarukan Pertamina di Bali

Kompas.com - 26/08/2023, 19:55 WIB
Inang Sh ,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Deputy Secretary of Energy Amerika Serikat (AS) David Turk mengunjungi penerima program Desa Energi Berdikari dari Pertamina, Desa Keliki, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat (25/8/2023).

Pada kunjungan ke desa percontohan program desa berbasis energi terbarukan yang didukung Pertamina itu, David didampingi Deputy Assistant Secretary for Asia Elizabeth Urbanas.

Direktur Jenderal (Dirjen) Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yudo Dwinanda Priaadi, Vice President of Corporate Social Responsibility (CSR) and Small Medium Enterprise Partnership Program (SMEPP) Management Pertamina Fajriyah Usman, dan Vice President of Sustainability Pertamina Nanang Sahroini ikut hadir di acara tersebut.

Adapun kunjungan tersebut merupakan bagian rangkaian acara rombongan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Minister on Energy yang melakukan pertemuan di Nusa Dua, 22-26 Agustus 2023.

Baca juga: Di Forum BNEF Summit India, Pertamina Nyatakan Akan Libatkan UMKM untuk Percepat Transisi Energi

David Turk mengaku terkesan dengan leadership dari komunitas, terutama dalam penerapan energi baru terbarukan. Ia pun antusias melihat pengolahan sampah organik yang menggunakan panel surya untuk menghidupkan energi listrik.

Ia juga diajak ke Subak Lauh Batu yang menggunakan sistem pengairan dari sumur bor. Di sini, pompa air menggunakan energi dari panel surya.

Pada kesempatan itu, Yudo Dwinanda Priaadi mengapresiasi upaya Pertamina dalam memandirikan desa dari sisi energi.

Menurutnya, Pertamina tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga melatih masyarakat untuk mandiri atau melakukannya sendiri.

Dia mengatakan, terdapat pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk pengolahan sampah dan ada pompa air yang menggunakan energi listrik PLTS di desa tersebut.

“Saya pikir, ini contoh yang baik bahwa kami melakukan transisi energi yang dilakukan di level desa dan menunjukkan pada negara maju seperti Amerika Serikat,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (26/8/2023).

Baca juga: Tanda Tangani MoU dengan BHPL Mozambik, Pertamina Kaji Potensi Migas di Sana

Terobosan yang dilakukan Pertamina tidak hanya ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat, terapi juga dapat berkontribusi terhadap lingkungan, yaitu mengurangi emisi karbon.

Yudo berharap, penerima program Desa Energi Berdikari Pertamina terus bertambah.

Fajriyah Usman mengatakan, program Desa Energi Berdikari di Desa Keliki sangat berdampak positif bagi masyarakat di Desa Keliki.

Menurutnya, program tersebut tidak hanya berdampak pada kemandirian energi, tetapi juga pengembangan perekonomian yang dijalankan Pertamina bersama komunitas lokal.

“Ke depan, program ini akan terus sustain menjadi mandiri dan memberikan dampak yang positif kepada seluruh masyarakat,” ujarnya.

Baca juga: Dukung Transisi Energi di Indonesia, Pertamina Kembangkan Inovasi Teknologi untuk Dekarbonisasi Operasional

Manfaat untuk desa

Perbekel Desa Keliki I Ketut Wita mengucapkan terima kasih kepada Pertamina dan Wakil Menteri Energi AS yang telah hadir melihat aktivitas dari komunitas lokal.

Pertamina, kata dia, telah memberikan bantuan pompa air serta panel surya untuk tujuh subak yang ada di Desa Keliki.

“Bantuan tersebut sangat membantu, apalagi pada musim kemarau, tidak semua sawah dapat terairi dengan sistem irigasi subak sehingga memang sangat membutuhkan sumur bor,” katanya.

Ketut juga mengatakan, Desa Keliki saat ini dikenal dunia melalui Desa Energi Berdikari Pertamina.

“Saat ini, masyarakat juga tidak khawatir lagi dengan kebutuhan air untuk bercocok tanam pada saat musim kemarau,” ujarnya.

Baca juga: Lewat Pertamina, Jokowi Berencana Tingkatkan Investasi Energi di Tanzania

Pasalnya, kebutuhan air sudah terpenuhi dengan sumur bor bersumber energi dari PLTS. Saat ini, kegiatan operasional listrik pengelolaan sampah di Penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) juga sudah terpenuhi dengan PLTS.

Selain di Desa Keliki, program Desa Energi Berdikari Pertamina sudah tersebar di 52 lokasi dengan menghasilkan 143.250 WP energi PLTS, 605.000 meter kubik per tahun energi gas metana dan biogas, 16.500 WP energi hibrida surya dan angin, 8.000 watt energi mikrohidro, dan 6.500 liter per tahun biodiesel.

Upaya tersebut dapat mengurangi dampak emisi sebesar 565.896 ton CO2eq per tahun serta memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat sebesar Rp 1,8 miliar per tahun.

Program Desa Energi Berdikari Pertamina sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dalam poin 7 “Energi Bersih dan Terjangkau”, poin 8 “Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi”, dan poin 13 “Tindakan terhadap Perubahan Iklim”.

Melalui program tersebut, Pertamina juga berkontribusi pada target pemerintah untuk mencapai emisi nol bersih (NZE) pada 2060 serta mendukung kemandirian energi dan ekonomi masyarakat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com