JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Anies Baswedan mengomentari fenomena Hallyu Korean Wave di Indonesia.
Menurut dia, gelombang besar industri hiburan Korea Selatan itu tak terlepas dari peran pemerintahnya yang berinvestasi cukup besar di industri tersebut.
"Ini adalah contoh kongkret dampak bila negara serius investasi di bidang kebudayaan, ini dampaknya di sini," kata Anies dalam acara "Anies Bicara Kebudayaan Kini dan Nanti" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2023).
Baca juga: Terkekeh, Surya Paloh Buka Suara soal Mimpi PDI-P Duetkan Ganjar-Anies
Ia mengatakan, pemerintah Korea mengeluarkan investasi besar-besaran di tahun '90-an untuk mengembangkan industri kebudayaan mereka.
Setelah kurang lebih 30 tahun dampak investasi tersebut baru terasa hingga tingkat dunia.
"Jadi negara investasi di tahun 90-an dan kemudian muncul proses kreatif yang luar biasa. Dan menyiapkan alat-alat itu enggak mudah," imbuh dia.
Baca juga: Anies: Kritik Tak Perlu Dipandang Sebagai Kegiatan Kriminal
Anies mengatakan tidak bisa mengharapkan swasta untuk berinvestasi jangka panjang di bidang industri hiburan tersebut.
Karena bisa dipastikan investasi jangka panjang itu tidak akan mendapat keuntungan di awal berjalannya investasi.
"Kita jangan berharap investasi sekarang ingin besok (bisa untung) enggak bisa," imbuh dia.
Anies yakin, dengan campur tangan negara memberikan investasi besar di bidang kebudayaan, Indonesia bisa melampaui apa yang telah dicapai oleh Korea Selatan.
"Budayawan kita seniman kita punya potensi yang luar biasa, kalau sederhananya mereka (budayawan Indonesia) bisa jadi tuan rumah di negaranya sendiri, dan bisa jadi tamu mempesona di bumi orang," pungkas Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.