Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kamp Pengasingan Boven Digoel yang Buat Soekarno Ketar-ketir

Kompas.com - 23/08/2023, 14:36 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

Sedangkan tahanan politik bernama Dahlan dan Sukrawinata yang merupakan mantan pemimpin Komite Revolusioner Batavia tewas diserang oleh suku Mappi-Papua.

Memang terdapat beberapa tahanan politik yang kabur dari kamp Digoel dan sampai di Thursday Island, Australia. Namun, mereka justru kembali ditangkap oleh aparat keamanan Negeri Kanguru dan dikembalikan kepada aparat Hindia-Belanda untuk kembali dijebloskan ke Digoel.

Pelarian yang paling lama dari Digoel dilakukan oleh Sandjojo dan teman-temannya. Mereka sempat bermukim beberapa waktu di Thursday Island, bahkan membuka jasa cukur rambut.

Akan tetapi, kelompok itu kembali tertangkap setelah polisi rahasia Hindia Belanda mengetahui keberadaan mereka dari salah satu surat yang dikirimkan oleh buronan kepada keluarganya di kampung.

Baca juga: Tokoh Pergerakan yang Pernah Dibuang ke Boven Digoel

Alhasil mereka kembali dibekuk dan dibawa di kamp Digoel.

Menurut sejarawan Belanda, J.M. Pluvier, suasana kamp Digoel memang tidak seseram seperti kamp konsentrasi yang dibangun rezim Nazi, di mana aparat menyiksa tahanan Yahudi.

Akan tetapi, pemerintah Hindia Belanda sengaja membiarkan para penghuni kamp Digoel untuk sengsara, gila, hancur jiwanya, dan mati.

Setiap penahanan dan pembebasan tahanan politik dari dan ke kamp Digoel selalu diwartakan di media massa saat itu. Mereka yang baru dibebaskan atau akan dibuang akan diwawancara oleh awak media.

Hal itu sengaja dilakukan pemerintah Belanda buat memberikan rasa takut kepada rakyat yang hendak memantik perlawanan mereka akan bernasib sama jika tertangkap dan dikirim ke Digoel.

Baca juga: Mengapa Mohammad Hatta Dibuang ke Boven Digoel?

Hal itu pula yang membuat Soekarno cemas ketika di tahan di Penjara Sukamiskin pada 1933. Kemungkinan dia membayangkan akan jauh dari ibunya dan barangkali harus hidup terpisah dari sang istri, Inggit Garnasih, jika pemerintah Hindia Belanda memutuskan untuk membuangnya ke Digoel.

Alhasil pada saat itu Soekarno sempat menulis surat kepada Jaksa R.J.M. Verheijen meminta pengampunan dari pemerintah Hindia-Belanda, menghentikan aktivitas politiknya, dan bila perlu bekerja sama dengan pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com