Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": 44,4 Persen Responden Masih Bimbang Tentukan Cawapres

Kompas.com - 22/08/2023, 08:37 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pemilih bimbang dalam menentukan calon wakil presiden (cawapres) pilihannya masih tinggi.

Survei Litbang Kompas pada medio 27 Juli-7 Agustus 2023 memetakan, masih ada 44,4 persen responden yang belum menentukan pilihan. Meskipun, nama-nama cawapres relatif mengerucut ke tiga nama, yaitu Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Menparekraf Sandiaga Uno.

Kondisi ini tak jauh berbeda dibandingkan dua survei sebelumnya yaitu 44,1 persen pada Januari 2023 dan 43,6 persen pada Mei 2023.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Kepuasan Publik terhadap Pemberantasan Suap Masih Rendah

"Di luar mengerucutnya pilihan publik terhadap figur potensial bakal cawapres ini, sebenarnya dibayangi oleh masih tingginya porsi pemilih bimbang," demikian tertulis dalam Litbang Kompas, Selasa (22/8/2023).

Menurut Litbang Kompas, kerahasiaan atau kebimbangan publik untuk menentukan pilihan ini bisa jadi karena mereka masih menunggu momentum final terkait koalisi partai politik pengusung capres-cawapres.

Jika mengacu pada kecenderungan hasil survei, baik capres maupun cawapres memang sama-sama penting sebagai bahan pertimbangan pemilih.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Erick Thohir Masif Bermanuver Jadi Cawapres, Ridwan Kamil Tidak

Walau begitu, capres tetap menjadi sosok yang paling dipilih sebagai bahan pertimbangan ketimbang cawapres.

"Hampir sepertiga responden menyatakan hanya melihat sosok capres untuk menguatkan pertimbangannya memilih. Besaran itu sangat berselisih jauh dengan hanya sekitar 3,3 persen responden yang mengaku akan mempertimbangkan figur cawapres sebagai pertimbangan utama menentukan pilihan," imbuh Litbang Kompas.

Adapun Litbang Kompas mewawancarai 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia, dengan margin of error +/- 2,65 persen. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: 61,9 Persen Responden Puas dengan Kerja Pemerintah di Bidang Hukum

Sebagai informasi, belum ada koalisi Pemilu 2024 yang mengumumkan pasangan capres-cawapres.

Sejauh ini, tampak 3 capres yang diprediksi akan maju ke Pilpres 2024. Mereka adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Nasional
Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Nasional
Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Nasional
Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Nasional
Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Nasional
Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Nasional
Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Nasional
Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Nasional
PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara 'Gaib' di Bengkulu

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara "Gaib" di Bengkulu

Nasional
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, lalu Dihitung Ulang

Nasional
Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com