Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato Upacara HUT Ke-78 RI, Sekjen PDI-P Ingatkan Pemimpin Harus Jujur

Kompas.com - 17/08/2023, 10:52 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyebutkan kriteria sosok pemimpin bagi bangsa Indonesia harus lah yang jujur.

Menurut dia, tidak ada pemimpin negara-negara dunia yang suka berbohong.

"Pemimpin ini harus menampilkan watak yang jujur, tidak ada pemimpin negara-negara yang kemudian bohong. Pemimpin itu jujur sebagai watak yang paling elementer," kata Hasto dalam pidatonya pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 RI, di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (17/8/2023).

Hasto lantas menekankan pentingnya karakter seorang pemimpin.

Baca juga: HUT Ke-78 RI, PDI-P Gelar Kirab dan Upacara Bendera di Sekolah Partai

Bagi PDI-P, karakter pemimpin itu dapat dilihat ketika turun ke masyarakat. Hal ini, jelas Hasto, kerap disampaikan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"Mengapa Ibu Mega selalu menegaskan, kalau melihat pemimpin itu ketika turun, apakah rakyat antusias, apakah ada rakyat yang secara spontan memberikan dukungan dan kemudian ada suatu euforia melihat pemimpin itu dari bobot, bibit, bebet," tutur dia.

Politikus asal Yogyakarta ini juga menyinggung agar sosok pemimpin mampu merawat kehidupan.

Apalagi, beber Hasto, jumlah rakyat Indonesia ada sekitar 270 juta orang.

Baca juga: Saat Jokowi Singgung Copras-capres dalam Pidato Kenegaraan, dari Pak Lurah hingga Lari Maraton

"Teman-teman semua, tanggung jawab dengan Kemerdekaan Republik Indonesia ini sangatlah berat," jelasnya.

"Lebih dari 270 juta rakyat Indonesia, yang masa depannya berada di tangan pemimpin, karena itulah pemimpin ini harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya," ucap Hasto.

Sebagai informasi, dalam upacara ini turut dihadiri oleh Ketua DPP PDI-P Ribka Tjiptaning, Wasekjen PDI-P Utut Adianto, dan Wakil Bendahara PDI-P Rudianto Tjen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com