Memuliakan politik gagasan berarti memuliakan cita-cita bersama, kebaikan bersama. Politik gagasan menawarkan ikhtiar bersama menata sistem kehidupan yang berkeadilan.
Bila politik uang menjauhi pertemuan-pertemuan, perbincangan-perbincangan, perdebatan-perdebatan, politik gagasan justru memuliakannya, menganjurkannya.
Ada kewajiban politik bagi calon pemimpin politik pada politik gagasan. Kewajiban itu akan dilunasi melalui produk politik. Bisa peraturan perundang-undangan. Bisa pula kebijakan-kebijakan. Melalui produk politik itu rakyat menilai kinerja para pemimpinnya.
Para calon pemimpin politik mestinya tidak sembunyi, tidak menjauh dari rakyat calon pemilih. Mestinya para calon pemimpin bukan hanya memasang gambar. Media hanyalah alat bantu untuk “menghadirkan” diri para calon pemimpin.
Karena itu, politik gagasan tidak bisa instan. Perlu ikhtiar membangun. Ada kristalisasi keringat. Jabatan politik bukan lapangan pekerjaan. Bukan profesi pada umumnya.
Jabatan politik bukan untuk hidup, melainkan panggilan hidup. Butuh pengalaman dan kesungguhan politik.
Itulah yang disebut kader dan kaderisasi politik. Di negara demokratik modern, kader dan kaderisasi politik adalah tugas dan tanggung jawab pokok partai politik.
Partai politik harus mendidik dan menyiapkan para anggotanya menjadi kader pemimpin politik. Dari sudut ini, saya menilai, partai politik kita masih payah. Di mata saya, agak aneh partai politik membuka rekrutmen calon pemimpin politik kepada masyarakat umum.
Kita tak boleh menyerah. Politik harus diperjuangkan untuk dikembalikan sebagai jalan menuju kemaslahatan bersama.
Aktivitas politik harus kembali dihayati sebagai pelaksanaan prinsip keyakinan dan pencapaian idealisme politik. Sebagai panggilan pelayanan dan pengabdian bagi kepentingan rakyat banyak, bangsa dan negara. Bekerja demi publik. Bukan pribadi, bukan pula kelompok.
Sepak terjang pemimpin politik harus senantiasa memberikan keteladanan dan berimplikasi pada pendidikan politik bangsa. Inilah basis etis politik gagasan.
Saya percaya hal itu bukan teori belaka. Sebenarnya telah lama hidup dan berkembang di masyarakat kita. Bahkan menjadi modal utama pembentukan bangsa.
Para pendiri bangsa akan kesulitan membangun kebangsaan yang kuat di tengah realitas kemajemukan masyarakat tanpa gagasan cerdas dan didasari etika yang kuat.
Kemerdekaan dan pengakuan Pancasila sebagai dasar negara dengan jelas merefleksikan peran politik gagasan.
Melemah dan menjauhnya politik gagasan akan melahirkan kehidupan berbangsa-negara yang makin tak menentu. Negara akan dengan mudah ditawan kepentingan elite tertentu.
Kita tidak ingin melihat makin banyak pemimpin politik menjadi narapidana korupsi justru pada usia Indonesia yang terus bertambah.
Karena itu, menyongsong Pemilu 2024, mari kita upayakan “merdeka dari politik uang”. Bung Karno, Bung Hatta dan pejuang kemerdekaan meraih kemerdekaan dengan politik gagasan, maka kita merayakannya dengan politik gagasan pula.
Dirgayahu Republik Indonesia. Merdeka!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.