JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) diperkirakan akan bersikap menunggu perkembangan elektabilitas bakal calon presiden yang mereka usung, Ganjar Pranowo, buat menentukan figur yang bakal dipasangkan sebagai bakal calon wakil presiden.
Menurut Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro, terdapat 2 opsi yang kemungkinan bakal dipilih PDI-P buat mencari figur bakal cawapres bagi Ganjar.
"Apabila elektabilitas dari Ganjar Pranowo stagnan sebagaimana ditunjukkan survei selama beberapa bulan terakhir ini, maka tentu saja dipertimbangkan, diprioritaskan figur bakal cawapres memiliki elektabilitas tinggi agar bisa menopang atau melengkapi kekurangan elektabilitas dari Ganjar Pranowo," kata Bawono saat dihubungi pada Senin (14/8/2023).
Akan tetapi, lanjut Bawono, apabila dalam beberapa bulan mendatang elektabilitas Ganjar naik, maka kemungkinan PDI-P akan leluasa dalam memilih figur bakal cawapres.
Baca juga: Gibran Sebut Setiap Minggu Bikin Acara Pemenangan untuk Ganjar
"Misalnya bisa saja diambil figur senior yang tidak terlalu memiliki daya elektoral tinggi, memiliki elektabilitas tinggi, dan juga tidak berasal dari salah satu partai koalisi di koalisi pengusung," kata Bawono.
Sebelumnya diberitakan, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Menurut hasil survei itu, elektabilitas Ganjar Pranowo mencapai 35,3 persen, berada di bawah Prabowo Subianto yang di puncak dengan 38, persen.
Sedangkan elektabilitas Anies Baswedan yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) berada pada posisi ketiga dengan 18,4 persen.
Baca juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Prabowo Menanjak, Ganjar Naik-Turun, Anies Cenderung Turun
Menurut catatan peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, elektabilitas Ganjar naik-turun, masing-masing pada Januari (37,8 persen), Mei (31,9 persen), Juni (32,7 persen), dan Juli (35,3 persen).
Baca juga: Setelah Deklarasi Bersama 4 Partai Mengusung Prabowo Subianto...
Adapun survei terbaru pada Agustus 2023 ini menggunakan metodologi multi-stage random sampling dengan 1.200 responden.
Teknik pengumpulan data dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner, pada 3 hingga 15 Juli 2023. Margin of error lebih kurang 2,9 persen.
Di sisi lain, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berkoalisi dengan PDI-P tetap berharap Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) mereka, Sandiaga Salahuddin Uno, dipilih sebagai bakal cawapres Ganjar.
Baca juga: Tanggapi Koalisi Prabowo yang Kian Gemuk, Koster: Asalkan Bukan untuk Keroyok Ganjar
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menyebutkan saat ini di internal PPP tengah muncul pembahasan untuk memikirkan langkah ke depan, seandainya Sandiaga gagal menjadi bacawapres Ganjar pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Arsul menyampaikan, sejumlah kader berpikir apakah PPP harus tetap bersama PDI-P jika keinginan menjadikan Sandiaga sebagai bakal RI-2, kandas.
“Kalau pertanyaannya seperti itu, apakah tetap ada koalisi ini atau kemudian itu. Kan masih berkembang gitu lho,” papar dia di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (8/8/2023).
(Penulis : Nirmala Maulana Achmad, Nicholas Ryan Aditya | Editor : Sabrina Asril, Dani Prabowo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.