Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBNU Sebut Cak Imin Bukan Panglima Santri yang Asli

Kompas.com - 08/08/2023, 17:02 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menganggap Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar bukan "panglima santri" yang asli.

Sebagai informasi, "gelar" tersebut kerapkali disematkan kepada Muhaimin di dalam sejumlah baliho dan spanduk bergambar wajah pria yang akrab disapa Cak Imin itu.

"Selama ini 'kan ada panglima santri tapi politis. Itu Cak Imin itu pakai simbol panglima santri tapi hanya jelang pemilu. Kalau PBNU gelar Panglima Santri setiap tahun jelang hari santri,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Sulaeman Tanjung setelah pengangkatan panglima santri NU 2023, dikutip keterangan resmi pada Selasa (8/8/2023).

Baca juga: Cak Imin Bisa Berpaling ke PDI-P jika Gerindra Tak Beri Kepastian

Dalam acara itu, Ketua PCNU Kota Surabaya Habib Umarsyah resmi diangkat sebagai panglima santri NU 2023.

Habib Umarsyah yang saat ini juga menjabat sebagai salah satu ketua di PBNU mendapatkan tugas khusus untuk mengonsolidasikan seluruh santri se Indonesia.

“PBNU mengangkat Maulana Umarsyah sebagai Panglima Santri NU tahun ini. Jadi, ini panglima santri yang asli," tegas Sulaeman.

Ia menegaskan, Panglima Santri NU merupakan gelar tahunan yang diberikan oleh PBNU dan akan berganti setiap tahun.

Baca juga: Di Haul Abdurrahman Wahid, Cak Imin: Saya ini Produk Gus Dur

Di PBNU, pengangkatan panglima santri NU memang sekaligus menandai akan dimulainya rangkaian kolosal peringatan hari santri secara nasional yang tahun 2023 ini akan dipusatkan di Surabaya.

Akan ada jutaan santri dari berbagai penjuru negeri yang hadir dalam peringatan hari santri di Surabaya tahun ini.

“Dengan kedudukan sebagai panglima santri, Habib Umarsyah akan bertanggung jawab mengonsolidasikan santri-santri NU se Indonesia,” kata Sulaeman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com