"Dugaan kami, KPK ingin melindungi elite partai tersebut,” tutur Kurnia.
Sementara itu, Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri menegaskan, pihaknya bakal bergerak jika memang ada informasi Harun di dalam negeri.
Ali meminta publik melaporkan kepada KPK jika mengetahui keberadaan Harun.
"Kalau ada, pasti kami tindaklanjuti, pencarian secara aktif pasti kami lakukan," ujar Ali, Senin.
KPK memandang informasi yang disampaikan Krishna Murti penting didalami.
Baca juga: ICW: Harun Masiku di Indonesia, Bukti KPK Lindungi Buronan
Informasi itu akan ditindaklanjuti Kedeputian Penindakan dan Eksekusi serta Kedeputian Informasi dan data KPK.
Menurut Ali, KPK bersungguh-sungguh mengejar Harun Masiku dan dua buronan lainnya.
Mereka adalah tersangka kasus e-KTP, Paulus Tannos dan tersangka kasus korupsi pemberian hadiah terkait penunjukan Ashanti Sales sebagai agen eksklusif PT PAL Indonesia (Persero), Kirana Kotama.
"Saya kira terpenting kami sangat serius menyelesaikan setidaknya tiga perkara atau tersangka yang kini berstatus DPO," ujar Ali.
Adapun Harun diduga menyuap Wahyu Setiawan agar bisa ditetapkan sebagai anggota DPR Daerah Pemilihan I Sumatera Selatan, menggantikan Nazarudin Kiemas yang meninggal dunia.
Hasil Pemilu memperlihatkan, Harun Masiku hanya mengantongi 5.878 suara dan berada di posisi keenam.
Namun, PDI-P justru mengajukan Harun Masiku sebagai pengganti Nazarudin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.