Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Tak Perlu Tunggu Anies Jadi Presiden untuk Hapus Kemiskinan dan Buat Lapangan Kerja

Kompas.com - 07/08/2023, 14:47 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Said berkata sebaliknya dengan apa yang dikatakan Anies.

"Tren pertumbuhan ekonomi yang terus tinggi di level 5 persenan membuat angka pengangguran terus turun. Saat pandemi melanda tahun 2020, angka pengangguran nasional mencapai 7.07 persen," katanya.

"Namun dengan program pemulihan ekonomi yang berhasil, angka pengangguran nasional terus turun. Pada Februari 2022 turun menjadi 5,83 persen dan Februari 2023 turun menjadi 5,4 persen," ucap dia.

Baca juga: Ini 4 Sektor yang Ingin Dirombak Anies Baswedan Jika Jadi Presiden

Said mengatakan bahwa kini pemerintah menargetkan penghapusan kemiskinan ekstrem pada akhir 2024 menjadi nol persen.

Oleh karena itu, menurutnya, narasi yang disampaikan Anies dinilai sudah dan tengah diupayakan pemerintahan Jokowi saat ini.

"Sekali lagi tidak perlu menunggu Pak Anies menjadi Presiden untuk menghapus kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja," singgung Said.

Politikus PDI-P ini meminta Anies tidak perlu membuat janji muluk pada rakyat.

Apalagi, tambah Said, jika janji-janji itu justru sudah diwujudkan oleh pemerintahan Presiden Jokowi.

"Jadi tidak perlu membuat janji muluk kepada rakyat, karena saat ini saja arah pembangunan kita menunjukkan situasi yang sangat baik menuju cita-cita visi Indonesia Emas 2045 yang mengantarkan Indonesia menjadi negara maju dengan rata rata penghasilan penduduk di atas 23.000 USD," pungkasnya.

Empat sektor prioritas yang bakal diubah Anies

Diberitakan sebelumnya, Anies Baswedan menyampaikan empat sektor prioritas yang kebijakannya bakal dirombak jika ia memenangi Pilpres 2024.

Hal itu dia sampaikan dalam safari politiknya di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (5/8/2023) bersama para simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Pertama harga kebutuhan pokok yang mahal, berubah menjadi terjangkau," kata Anies dikutip dari siaran pers, Sabtu.

Kedua, biaya kesehatan yang mahal, juga harus diubah menjadi terjangkau.

 

Ia menegaskan, negara harus memastikan rakyat dari berbagai kalangan bisa mendapatkan fasilitas kesehatan.

Sektor ketiga, yakni problematika lapangan kerja bagi penduduk usia produktif menjadi hal yang harus segera diberikan solusi.

Apalagi, Indonesia segera memasuki bonus demografi hingga 2030 mendatang.

"Kemudian, banyak anak muda lulus sekolah dan kuliah tapi sulit cari kerja, sulit lapangan pekerjaan, diubah dan disiapkan lapangan pekerjaan sehingga yang mereka yang sudah sekolah dapat bekerja dan memiliki kesempatan untuk sejahtera,” kata dia.

Sektor terakhir adalah akses pendidikan berkualitas yang akan menjadi prioritas apabila dia terpilih menjadi orang nomor 1 di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Nasional
Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Nasional
Disambangi Bima Arya, Golkar Tetap Condong ke Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar

Disambangi Bima Arya, Golkar Tetap Condong ke Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar

Nasional
Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Nasional
Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Nasional
Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

Nasional
Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

Nasional
MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

Nasional
Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

Nasional
Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

Nasional
Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

Nasional
Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

Nasional
Menkumham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

Menkumham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

Nasional
Ekspresi Prabowo Diperkenalkan Jokowi sebagai Presiden Terpilih di WWF Ke-10 di Bali

Ekspresi Prabowo Diperkenalkan Jokowi sebagai Presiden Terpilih di WWF Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com