Said berkata sebaliknya dengan apa yang dikatakan Anies.
"Tren pertumbuhan ekonomi yang terus tinggi di level 5 persenan membuat angka pengangguran terus turun. Saat pandemi melanda tahun 2020, angka pengangguran nasional mencapai 7.07 persen," katanya.
"Namun dengan program pemulihan ekonomi yang berhasil, angka pengangguran nasional terus turun. Pada Februari 2022 turun menjadi 5,83 persen dan Februari 2023 turun menjadi 5,4 persen," ucap dia.
Baca juga: Ini 4 Sektor yang Ingin Dirombak Anies Baswedan Jika Jadi Presiden
Said mengatakan bahwa kini pemerintah menargetkan penghapusan kemiskinan ekstrem pada akhir 2024 menjadi nol persen.
Oleh karena itu, menurutnya, narasi yang disampaikan Anies dinilai sudah dan tengah diupayakan pemerintahan Jokowi saat ini.
"Sekali lagi tidak perlu menunggu Pak Anies menjadi Presiden untuk menghapus kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja," singgung Said.
Politikus PDI-P ini meminta Anies tidak perlu membuat janji muluk pada rakyat.
Apalagi, tambah Said, jika janji-janji itu justru sudah diwujudkan oleh pemerintahan Presiden Jokowi.
"Jadi tidak perlu membuat janji muluk kepada rakyat, karena saat ini saja arah pembangunan kita menunjukkan situasi yang sangat baik menuju cita-cita visi Indonesia Emas 2045 yang mengantarkan Indonesia menjadi negara maju dengan rata rata penghasilan penduduk di atas 23.000 USD," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Anies Baswedan menyampaikan empat sektor prioritas yang kebijakannya bakal dirombak jika ia memenangi Pilpres 2024.
Hal itu dia sampaikan dalam safari politiknya di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (5/8/2023) bersama para simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Pertama harga kebutuhan pokok yang mahal, berubah menjadi terjangkau," kata Anies dikutip dari siaran pers, Sabtu.
Kedua, biaya kesehatan yang mahal, juga harus diubah menjadi terjangkau.
Ia menegaskan, negara harus memastikan rakyat dari berbagai kalangan bisa mendapatkan fasilitas kesehatan.
Sektor ketiga, yakni problematika lapangan kerja bagi penduduk usia produktif menjadi hal yang harus segera diberikan solusi.
Apalagi, Indonesia segera memasuki bonus demografi hingga 2030 mendatang.
"Kemudian, banyak anak muda lulus sekolah dan kuliah tapi sulit cari kerja, sulit lapangan pekerjaan, diubah dan disiapkan lapangan pekerjaan sehingga yang mereka yang sudah sekolah dapat bekerja dan memiliki kesempatan untuk sejahtera,” kata dia.
Sektor terakhir adalah akses pendidikan berkualitas yang akan menjadi prioritas apabila dia terpilih menjadi orang nomor 1 di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.