Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Tak Perlu Tunggu Anies Jadi Presiden untuk Hapus Kemiskinan dan Buat Lapangan Kerja

Kompas.com - 07/08/2023, 14:47 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Said Abdullah menilai empat sektor yang ingin diperbaiki bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan justru sudah digarap oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama pemerintah.

Oleh karena itu, menurut dia, semua pihak tak perlu menunggu Anies menjadi presiden agar kebutuhan pokok terjangkau atau menginginkan lapangan pekerjaan yang memadai.

"Angka inflasi Indonesia jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan kawasan Eropa. Inflasi Zona Eropa mencapai 5,3, beberapa negara seperti Inggris masih 7,9 persen, Jerman 6,7, Italia 6,02. Angka inflasi kita setara dengan Jepang dan Amerika Serikat," kata Said kepada Kompas.com, Senin (7/8/2023).

"Jadi kalau menawarkan perubahan dengan menjanjikan harga kebutuhan pokok terjangkau, saat ini saja di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi yang gemar blusukan ke pasar tradisional memperlihatkan harga kebutuhan pangan pokok rakyat terjangkau," tambah dia.

Baca juga: Saat Anies Kembali Sampaikan Narasi Perubahan yang Dinilai Tak Efektif Dongkrak Suaranya...

Menurut Said, kerja Presiden Jokowi bersama pemerintah juga dibantu dukungan DPR.

Beberapa program pemerintah, klaim dia, seperti program perlindungan sosial rakyat miskin, subsidi tunai, hingga pendidikan sudah terlayani dengan baik.

"Jadi tidak perlu menunggu Pak Anies Baswedan menjadi presiden terlebih dahulu," imbuh Said.

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR ini mengatakan, partainya sebagai partai pengusung bacapres Ganjar Pranowo juga memastikan program Presiden Jokowi terus berlanjut ke depan.

Ia menyoroti keberlanjutan program pemerintah Jokowi salah satunya untuk swasembada pangan pokok rakyat.

Baca juga: Anies: Banyak Rakyat Sakit Datang ke RS Bukannya Sembuh, Malah Jadi Miskin

"Dengan swasembada pangan, Indonesia akan jauh lebih kuat memastikan kedaulatan pangan nasional dari gejolak harga pangan dunia karena akibat bencana iklim maupun ketegangan geo politik," kata Said.

"Ganjar Pranowo akan memastikan kita bisa swasembada beras, jagung, daging, gula, buah dan sayur mayur," tambah dia.

Said meyakini Ganjar Pranowo akan meneruskan agenda untuk kemandirian energi dengan memastikan transformasi kebijakan energi yang bertumpu pada potensi energi nasional, yakni energi baru dan terbarukan (EBT).

Caranya, dengan memastikan produksi energi EBT semakin besar proporsinya, dan dari sisi konsumsi mendorong peralihan transportasi berbahan bakar minyak bumi menjadi berpenggerak dari baterai listrik.

Said masih membanggakan pemerintahan Jokowi. Menurut dia, Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi mampu pulih lebih cepat setelah pandemi Covid-19.

Ia pun menyoroti narasi perubahan yang dibawa Anies soal lapangan pekerjaan. Anies menyebut Indonesia memiliki problematika di sisi lapangan kerja, padahal penduduk usia produktif tinggi.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com