JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Anies Baswedan kembali menyampaikan narasi tentang perubahan saat bertemu para pendukungnya.
Kali ini, narasi tersebut diungkapkan saat Anies bersafari politik bersama simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (5/8/2023).
Dalam kesempatan itu, Anies menegaskan, ada empat sektor prioritas yang kebijakannya bakal dirombak jika ia memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Pertama harga kebutuhan pokok yang mahal, berubah menjadi terjangkau," kata Anies.
Baca juga: Bicara Perubahan, Anies Baswedan Singgung Harga-harga yang Mahal
Kedua, biaya kesehatan yang mahal.
Ia mengatakan, negara harus memastikan rakyat dari berbagai kalangan bisa mendapatkan fasilitas kesehatan.
Sektor ketiga, yakni problematika lapangan kerja bagi penduduk usia produktif menjadi hal yang harus segera diberikan solusi.
Terlebih, Indonesia segera memasuki bonus demografi hingga 2030 mendatang.
"Kemudian, banyak anak muda lulus sekolah dan kuliah tapi sulit cari kerja, sulit lapangan pekerjaan, diubah dan disiapkan lapangan pekerjaan sehingga yang mereka yang sudah sekolah dapat bekerja dan memiliki kesempatan untuk sejahtera,” kata dia.
Keempat, akses pendidikan berkualitas yang akan menjadi prioritas apabila dia terpilih menjadi orang nomor 1 di Indonesia.
Anies menekankan, akses pendidikan berkualitas harus tersedia sampai anak Indonesia bisa belajar secara tuntas.
“Ketika anak lahir, ayah ibunya ingin mereka tumbuh besar dan mendapat pendidikan dengan baik, tapi bangku sekolahnya tak cukup, jumlah bangku per tingkat pendidikan tak sama, ini yang akan diubah dan pendidikan menjadi prioritas utama, menghadirkan pendidikan yang berkualitas hingga tuntas,” papar dia.
Baca juga: Survei Indikator: Siapa Pun Cawapresnya, Prabowo Selalu Menang Lawan Anies dan Ganjar di Sumbar
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu pun sempat menyinggung soal penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang disebutnya menjadi salah satu akar masalah untuk membangun pendidikan yang berkualitas.
Agar masyarakat bisa mengakses pendidikan terbaik, menurut Anies, persoalan tersebut harus diselesaikan
"Hari ini PPDB jadi masalah. Jumlah bangku SMP dan SMA tidak sama. Ini mau diubah atau tidak? Harusnya pendidikan menjadi prioritas, harusnya mereka dapat pendidikan yang berkualitas bahkan sampai tuntas," kata Anies.