Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Diskusi "Selamatkan Golkar" Berujung Ricuh, GMPG Diperiksa Dewan Etik Partai

Kompas.com - 04/08/2023, 19:50 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Senior Inisiator Generasi Muda Partai Golkar (GMPG), Sirajuddin Abdul Wahab, dipanggil Dewan Etik Partai Golkar buntut menggelar diskusi bertajuk 'Selamatkan Partai Golkar Menuju Kemenangan Pileg 2024' yang berujung ricuh, pada Rabu (26/7/2023).

Sirajuddin dipanggil ke kantor DPP Partai Golkar untuk menghadap Dewan Etik Partai Golkar, pada Jumat (4/8/2023), hari ini.

Baca juga: Soal Diskusi GMPG Ricuh, DPP Golkar: Agenda Partai Harus Dijadwalkan Sekjen, di Luar Itu Liar

Dalam kesempatan tersebut, Sirajuddin menyayangkan adanya oknum yang tiba-tiba menyerang acara diskusi GMPG.

"Yang tegas saya sampaikan kepada dewan etik adalah menyayangkan perilaku premanisme dan kekerasan yang kita anggap itu mencoreng daripada nilai-nilai yang selama dianut Partai Golkar," ujar Sirajuddin saat ditemui di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Jumat (4/8/2023).

"Apalagi, tindakan kekerasan itu yang menjadi korban teman-teman jurnalis yang harusnya jurnalis itu menurut UU, dilindungi. Tidak boleh mengalami kekerasan, baik fisik maupun non fisik. Karena jurnalis itu diatur sendiri oleh UU," sambungnya.

Kemudian, Sirajuddin mengaku dicecar pertanyaan oleh Dewan Etik Partai Golkar mengenai isu-isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang berkembang.

Baca juga: Soal Kemungkinan Golkar Tak Mendukungnya, Anies: Bukan Hal Baru...

Dia mengatakan, GMPG tidak masuk ke ranah pelaksanaan Munaslub Partai Golkar.

Sirajuddin mengatakan, fokus GMPG adalah mempertanyakan persiapan Partai Golkar untuk menghadapi Pemilu 2024 yang tinggal 7 bulan lagi. Menurutnya, GMPG memiliki tanggung jawab moral terkait itu.

"Kita sebagai anak muda Partai Golkar ingin memastikan Partai Golkar ini terus ada. Kalau ibarat kata itu, 'kalau republik ini ada 1.000 tahun, ya kita berharap Golkar pun bisa hidup juga selama 1.000 tahun itu'," kata Sirajuddin.

Maka dari itu, kata dia, penting untuk dilakukan sebuah diskusi untuk membicarakan nasib Partai Golkar.

Sirajuddin turut menyinggung Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang belakangan sedang di dalam pusaran kasus dugaan korupsi minyak goreng.

"Jadi kita tidak masuk dalam wilayah pertarungan ataupun wilayah perebutan kekuasaan di pucuk pimpinan Partai Golkar. Tapi, GMPG fokus terhadap agenda yang di depan mata yang harus dijalani Partai Golkar tentang pemilu legislatif yang nanti akan dilaksanakan di Februari 2024," terangnya.

Baca juga: Airlangga Hartarto Dapat Dukungan Penuh dari 3 Ketua Dewan Golkar

Sementara itu, Sirajuddin mengatakan, dirinya tidak disanksi oleh Dewan Etik Partai Golkar. Dia mengeklaim hanya mendapat banyak nasihat setelah pertemuan dengan Dewan Etik Partai Golkar.

Dia pun mengapresiasi Dewan Etik Partai Golkar yang terus menjaga moralitas partai.

"Dan tadi ketua dewan etik pun mempertegas kami tidak masuk dalam wilayah-wilayah yang lebih pragmatis, kami memang fokusnya itu tentang sesuatu hal yang menyangkut lebih pada internal, lebih pada pembinaan, lebih pada hal-hal yang menyangkut keadaban dalam mengelola partai," imbuh Sirajuddin.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com