Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Gantikan Effendi Simbolon Jadi Bacaleg, Ferdinand Hutahaean Gabung PDI-P sejak Juni

Kompas.com - 03/08/2023, 17:49 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mengaku dicalonkan sebagai anggota legislatif Pemilu 2024 oleh PDI Perjuangan.

Ferdinand mengeklaim, dirinya bakal menggantikan anggota Komisi I DPR Fraksi PDI-P, Effendi Simbolon, sebagai bakal calon anggota legislatif (bacaleg) daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta III.

“Saat ini saya terdaftar sebagai bakal caleg DPR RI dari PDI Perjuangan untuk Dapil Jakarta 3 meliputi Kodya Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu,” kata Ferdinand kepada Kompas.com, Kamis (3/8/2023).

“Partai menugaskan saya untuk bertarung di Jakarta 3 mengisi dapil Bang Effendi Simbolon yang tak lagi terdaftar sebagai caleg di sana,” tuturnya.

Baca juga: Ferdinand Hutahaean Mengaku Gantikan Effendi Simbolon Jadi Bacaleg PDI-P

Setelah hengkang dari Partai Demokrat pada Oktober 2020 lalu, nama Ferdinand lama tak terdengar di panggung politik. Namun, awal Januari 2023, dia mengumumkan telah bergabung ke Partai Gerindra.

Akan tetapi, kini Ferdinand mengaku telah meninggalkan Gerindra dan dua bulan terakhir resmi menjadi kader PDI-P.

“Saya meniadi kader PDI Perjuangan sejak Juni lalu,” ujarnya.

Ferdinand mengungkap, dirinya meninggalkan Gerindra karena partai pimpinan Prabowo Subianto itu ia nilai belum bisa menjadi rumah bersama untuk semua golongan. Apalagi, dirinya keras melawan intoleransi.

Baca juga: Karier Politik Ferdinand Hutahaean: Dari Demokrat, Singgah ke Gerindra, Kini di PDI-P

Mantan Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat tersebut juga mengaku, dirinya banyak mendapat penolakan dan ketidaksukaan dari kader Gerindra lain sehingga ia memilih hengkang dan berlabuh ke partai banteng.

“Mengapa PDI Perjuangan, karena partai ini konsisten dengan Pancasila dan merawat kebhinekaan serta mencalonkan calon presiden yang tegas bersikap terhadap intoleransi yaitu Mas Ganjar Pranowo,” ucap Ferdinand.

“PDI Perjuangan rumah besar bagi semua rakyat dan capresnya Pancasilais. Dua hal ini menjadi alasan utama saya masuk PDI Perjuangan,” tuturnya.

Atas perpindahannya ke PDI-P, Ferdinand menyebut dirinya kini mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres Pemilu 2024.

Namun demikian, ditanya soal alasan PDI-P menggantikan Effendi Simbolon dengan dirinya sebagai bakal caleg, Ferdinand mengaku tak tahu menahu.

"Terkait alasannya, itu adalah kebijakan partai atau DPP PDI Perjuangan," kata dia.

Sebelumnya, nama Politikus PDI-P Effendi Simbolon sempat menjadi perbincangan di internal partai banteng usai dirinya mengundang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam Rakernas Punguan Simbolon dohot Indonesia (PSBI) pada 7 Juli 2023 lalu.

Saat itu, Effendi mengatakan bahwa PSBI bukan forum dukungan untuk calon presiden (capres).

Baca juga: Bareskrim Terima Laporan PDI-P Soal Rocky Gerung yang Diduga Hina Jokowi

Namun, Effendi tak menampik bahwa lewat acara terrsebut dia ingin mendengarkan pandangan Prabowo jika kelak menjadi pemimpin Indonesia menggantikan Presiden Joko Widodo.

Prabowo sendiri merupakan bakal calon presiden Pemilu 2024 yang diusung oleh Partai Gerindra. Sementara, PDI-P telah mengumumkan rencana pencalonan Ganjar Pranowo sebagai RI-1.

Buntut manuvernya, Effendi dipanggil pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P. Usai pemanggilan tersebut, Effendi mengaku masih tegak lurus dengan perintah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait pencapresan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Luhut: IKN Tidak Ada Masalah, yang Masalah Pimpinannya

Luhut: IKN Tidak Ada Masalah, yang Masalah Pimpinannya

Nasional
Gerindra Dorong Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta, Strategi Kuat di Jakarta dan Menang di Jabar

Gerindra Dorong Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta, Strategi Kuat di Jakarta dan Menang di Jabar

Nasional
Hakim Cecar Sahroni Soal Sumbangan SYL Rp 860 jutertanyaan bertubi-tibu disampaikan oleh Hakim Ketua Rianto Adam Pontoh kepada Sahroniuntuk Partai Nasdem dari Anggaran Kementan

Hakim Cecar Sahroni Soal Sumbangan SYL Rp 860 jutertanyaan bertubi-tibu disampaikan oleh Hakim Ketua Rianto Adam Pontoh kepada Sahroniuntuk Partai Nasdem dari Anggaran Kementan

Nasional
Amien Rais Kunjungi MPR, Bamsoet: Sebenarnya Pelanggaran, Harusnya Kita yang Berkunjung

Amien Rais Kunjungi MPR, Bamsoet: Sebenarnya Pelanggaran, Harusnya Kita yang Berkunjung

Nasional
Bendum Nasdem Ahmad Sahroni Mengaku Baru Tahu Anak SYL Anggota DPR

Bendum Nasdem Ahmad Sahroni Mengaku Baru Tahu Anak SYL Anggota DPR

Nasional
Kapan Cuti sampai 6 Bulan Bagi Ibu Melahirkan Berlaku?

Kapan Cuti sampai 6 Bulan Bagi Ibu Melahirkan Berlaku?

Nasional
Kuasa Hukum Pegi Akan Datangi Bareskrim, Ajukan Gelar Perkara Khusus

Kuasa Hukum Pegi Akan Datangi Bareskrim, Ajukan Gelar Perkara Khusus

Nasional
KPK Bantah Gencar Cari Harun Masiku karena Masa Jabatan Pimpinan Akan Habis

KPK Bantah Gencar Cari Harun Masiku karena Masa Jabatan Pimpinan Akan Habis

Nasional
Jadi Saksi di Sidang SYL, Sahroni Dicecar soal Sumbangan ke Partai Nasdem

Jadi Saksi di Sidang SYL, Sahroni Dicecar soal Sumbangan ke Partai Nasdem

Nasional
Beri Tugas Baru untuk Bambang Susantono, Jokowi: Pengalaman Beliau di Internasional Kita Manfaatkan

Beri Tugas Baru untuk Bambang Susantono, Jokowi: Pengalaman Beliau di Internasional Kita Manfaatkan

Nasional
Jokowi Bandingkan Kualitas Udara Berbagai Kota Dunia, Jakarta Paling Buruk

Jokowi Bandingkan Kualitas Udara Berbagai Kota Dunia, Jakarta Paling Buruk

Nasional
Amien Rais Datangi Kompleks Parlemen, Silaturahmi Kebangsaan dengan Pimpinan MPR

Amien Rais Datangi Kompleks Parlemen, Silaturahmi Kebangsaan dengan Pimpinan MPR

Nasional
Hadir di Sidang SYL, Ahmad Sahroni Diminta Surya Paloh Ungkap yang Diketahui

Hadir di Sidang SYL, Ahmad Sahroni Diminta Surya Paloh Ungkap yang Diketahui

Nasional
KPK Sentil Komisi Kejaksaan: Enggak Perlu Masuk 'Pekarangan' Lembaga Lain

KPK Sentil Komisi Kejaksaan: Enggak Perlu Masuk "Pekarangan" Lembaga Lain

Nasional
Komnas Perempuan Desak DKPP Sanksi Tegas Komisioner KPU yang Terlibat Pelecehan Seksual

Komnas Perempuan Desak DKPP Sanksi Tegas Komisioner KPU yang Terlibat Pelecehan Seksual

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com