Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JQH NU Sebut Negara Belum Berikan Perhatian secara Proporsional terhadap Pendidikan Al Quran

Kompas.com - 29/07/2023, 10:46 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jam’iyatul Qurra’ wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQH NU) menyebut negara belum memberikan perhatian secara proporsional terhadap pendidikan Al Quran.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat JQH NU Saifullah Maksum dalam seminar Al-Qur’an dengan tema "Transformasi Pendidikan dan Dakwah Al Qur’an untuk Membangun Peradaban" di sela Rakernas JQH NU di Hotel Syahid Jaya, Jakarta, 28-30 Juli 2023.

Menurut Saifullah, sejak era pra kemerdekaan hingga saat ini para ahli Al-Quran turut mengantarkan, merebut dan mengisi kemerdekaan secara konsisten dan dedikatif.

Baca juga: Ikrar Cak Imin Capres 2024 Warnai Syukuran 1 Abad NU dan 25 Tahun PKB di Solo

Namun, kata dia, negara sepertinya belum memberikan perhatian secara proporsional terhadap pendidikan Al Quran.

"Sampai saat ini, PQ (pendidikan Al Quran) dikelola dan dikembangkan secara swadaya oleh masyarakat. Guru-guru ngaji belum diberikan penghargaan yang sepadan dengan jerih payah dan kontribusi mereka dalam mencerdaskan anak bangsa," ujar Saifullah dalam siaran pers, Sabtu (29/7/2023).

Secara regulatif, kata dia, peraturan perundang-undangan yang ada juga belum mengakomodir pendidikan Al Quran secara berimbang.

Dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren serta Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan hanya mencantumkan pendidikan Al Quran menjadi bagian kecil dari sistem pendidikan nasional.

Menurutnya, pendidikan Al Quran hanya ditempatkan sebagai suplemen dan pelengkap dari sistem pendidikan formal yang ada.

Bahkan dalam Kurikulum Tigabelas, pendidikan Al Quran hanya diberi waktu dua jam dalam sepekannya.

"Tentu hal inilah yang perlu menjadi perhatian bersama agar PQ (pendidikan Al Quran) dan ahli Al Quran ke depan benar-benar mendapat tempat yang layak di negeri ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com