Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dekati PKB, PDI-P Anggap Suara Nahdliyin Krusial untuk Menangi Pemilu

Kompas.com - 28/07/2023, 15:24 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, menilai bahwa upaya pendekatan intensif yang dilakukan PDI-P terhadap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mencerminkan masih krusialnya suara Nahdliyin pada pemilu.

"PDI-P membutuhkan back up kekuatan suara pemilih berbasis Islam moderat yang direpresentasikan komunitas Nahdliyin," kata Umam pada Jumat (28/7/2023).

Sejauh ini, partai Islam yang telah meneken kesepakatan kerja sama politik dengan PDI-P baru Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Partai politik ini sebetulnya juga memilih akar komunitas Nahdliyin, tetapi dianggap tak sekuat PKB.

Baca juga: Digoda PDI-P, PKB: Lama-lama Mana Tahan?

Dulu, ketika Orde Baru menerapkan fusi partai politik sejak 1973, Nahdlatul Ulama (NU) yang ketika itu masih berpolitik praktis dilebur ke dalam PPP.

Sementara itu, pendirian PKB sendiri memang diarsiteki Pengurus Besar NU sendiri saat Orde Baru tumbang, dengan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang saat itu menakhodai PBNU menjadi deklaratornya.

Umam menegaskan, konsentrasi pemilih berlatar belakang Nahdliyin besar sekali jumlahnya di Pulau Jawa, terlebih Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Dari pemilu ke pemilu, dua provinsi ini sangat menentukan kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden, selain Jawa Barat.

Baca juga: Sindir Koalisi PKB-Gerindra Tanpa Deklarasi Capres-Cawapres, Puan: Sudah 11 Bulan Lho, Cak Imin

"Ketidakpastian nasib PKB di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (bersama Gerindra) menjadi celah bagi PDI-P untuk melakukan pendekatan politik secara intensif," tutup Umam.

Kedekatan PKB dengan PDI-P mencuat ke permukaan sejak sebulan terakhir, khususnya setelah acara syukuran hari lahir ke-25 PKB di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah.

Bukan hanya menggelar hajatan akbar itu di kandang banteng, PKB juga unjuk kedekatan dengan PDI-P secara blak-blakan.

Ketua Bidang Politik DPP PDI-P, Puan Maharani, bahkan menegaskan bahwa Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, kini masuk sebagai salah 1 dari 5 sosok yang potensial menjadi bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo.

Baca juga: Soal Pertemuan Puan dengan Cak Imin-Airlangga Hari Ini, PDI-P: Bermula dari Harlah PKB

Waketum PKB, Jazilul Fawaid, mengaku "tak tahan" dengan godaan yang belakangan diluncurkan PDI-P untuk berkoalisi bersama menghadapi Pilpres 2024.

Apalagi, selama 11 bulan, kerja sama politik yang dibangun PKB bersama Partai Gerindra tak membuahkan hasil berupa pendeklarasian bakal capres dan cawapres.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang elektabilitasnya moncer sebagai capres, justru kian mesra dengan Menteri BUMN Erick Thohir yang raihan elektabilitasnya untuk kursi RI 2 lebih mentereng dari Muhaimin.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

Nasional
Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Nasional
PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

Nasional
Hasto Curiga Ada 'Orderan' di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Hasto Curiga Ada "Orderan" di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Nasional
Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Nasional
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Nasional
Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Nasional
Gantikan Laksda Retiono, Brigjen Taufik Budi Resmi Jabat Komandan PMPP TNI

Gantikan Laksda Retiono, Brigjen Taufik Budi Resmi Jabat Komandan PMPP TNI

Nasional
PKB Ngotot Ingin Gus Yusuf Jadi Calon Gubernur di Pilkada Jateng 2024

PKB Ngotot Ingin Gus Yusuf Jadi Calon Gubernur di Pilkada Jateng 2024

Nasional
PKB Bilang Anies Tak Dapat Keistimewaan, Harus Ikut Uji Kelayakan Jika Ingin Tiket Pilkada

PKB Bilang Anies Tak Dapat Keistimewaan, Harus Ikut Uji Kelayakan Jika Ingin Tiket Pilkada

Nasional
Riset yang Didanai BPDPKS Diyakini Jadi “Problem Solving” Industri Sawit

Riset yang Didanai BPDPKS Diyakini Jadi “Problem Solving” Industri Sawit

Nasional
PAN DKI Ingin Duetkan Anak Zulhas dan Jokowi pada Pilkada Jakarta 2024

PAN DKI Ingin Duetkan Anak Zulhas dan Jokowi pada Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Biodiesel Berbasis Sawit Jadi Komoditas Unggulan Ekspor Indonesia

Biodiesel Berbasis Sawit Jadi Komoditas Unggulan Ekspor Indonesia

Nasional
Bicara Pilkada Sumbar 2024, Zulhas: PAN Calon Gubernurnya, Wakil dari Gerindra

Bicara Pilkada Sumbar 2024, Zulhas: PAN Calon Gubernurnya, Wakil dari Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com