JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyebut bahwa Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar masih menunggu "takdir" berkaitan dengan pencalonannya dalam Pilpres 2024 bersama Partai Gerindra.
Sejak 11 bulan lalu, kedua partai meneken piagam koalisi untuk membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).
Dalam piagam tersebut, pengusungan capres dan cawapres harus atas restu kedua ketua umum, dalam hal ini Muhaimin dan Prabowo Subianto.
"Pak Muhaimin masih sabar menunggu takdir, apakah nanti entah 11 bulan lebih berapa hari muncul keputusan bersama Gerindra atau Pak Prabowo," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, dalam keterangan suara, pada Selasa (25/7/2023).
Baca juga: Gerindra: Pembicaraan Kami dengan PKB, Hanya Satu Calon Wakil Presiden, Muhaimin
Ia tak menampik bahwa PKB berharap koalisi ini seharusnya sudah mengumumkan capres-cawapresnya dengan nama Muhaimin di sana.
"Kalau usia kami 11 bulan, mestinya sudah di-caesar kalau belum lahir," kata Jazilul memberi analogi.
PKB disebut tidak akan terburu-buru, tetapi mengakui bahwa pendekatan yang dilakukan PDI-P belakangan ini sebagai "godaan".
Dalam acara syukuran Hari Lahir (Harlah) ke-25 PKB di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu lalu, Ketua Bidang Politik DPP PDI-P Puan Maharani menyebut nama Muhaimin sebagai nama kelima bakal calon wakil presiden mereka pendamping Ganjar Pranowo.
Jazilul mengapresiasi penominasian itu dan kembali menegaskan bahwa PKB dan PDI-P selama ini seperti saudara.
Baca juga: Sejumlah Kiai Ikrarkan Dukungan untuk Muhaimin pada Pilpres 2024
Dalam pemenangan Presiden RI Joko Widodo pada Pilpres 2014 dan 2019, kedua kubu memang memainkan peran sentral dalam koalisi.
Ujian sejarah itu dianggap menjadi faktor yang dapat membuat PKB yakin bahwa PDI-P tak akan mengecewakan mereka.
Namun, Jazilul menegaskan bahwa PKB punya etika.
"Meskipun Gus Muhaimin ada di 5 besar yang ada, kami juga harus mempertimbangkan hubungan yang 11 bulan dengan Gerindra," ucap dia.
Nasib Muhaimin bersama Prabowo memang di ambang ketidakpastian yang nyata.
Belakangan, Prabowo kian blak-blakan menunjukkan kedekatannya dengan Menteri BUMN Erick Thohir.
Dari segi elektabilitas, tingkat keterpilihan Erick Thohir sebagai cawapres juga lebih moncer dari Muhaimin, berdasarkan hasil survei berbagai lembaga.
Sementara itu, terkait pencalonan presiden, Prabowo dianggap jauh lebih berpeluang dibandingkan Muhaimin.
Elektabilitas Menteri Pertahanan tersebut bahkan disebut-sebut sebagai yang tertinggi saat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.