Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Prabowo Menguat, Pengusung Ganjar "Pede", Pengusung Anies Keluhkan Mesin Partai

Kompas.com - 25/07/2023, 07:49 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto beberapa waktu terakhir menempati urutan pertama.

Terkini, Ketua Umum Partai Gerindra itu memiliki elektabilitas 31,6 persen yang terekam dalam survei Indikator Politik Indonesia periode 20-24 Juni 2023.

Angka itu terpaut tipis dengan bacapres lainnya, Ganjar Pranowo yaitu 31,4 persen.

Sementara itu, bacapres Anies Baswedan menempati urutan ketiga dengan elektabilitas 17,6 persen.

Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo 31,6 Persen, Ganjar 31,4 Persen, Anies 17,6 Persen

Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menyebut alasan suara Prabowo menguat pada Juni 2023 karena 51,6 persen pendukungnya di 2019 kembali memberikan suara mereka.

Burhanuddin mengatakan, dukungan ke Prabowo ini membuat suara Anies Baswedan tertekan.

“Jadi pemilih Pak Prabowo yang balik lagi ke Pak Prabowo terakhir sudah mencapai 51,6 persen,” ujar Burhan dalam konferensi pers di YouTube Indikator Politik, Minggu (23/7/2023).

Menurut Burhan, pada Desember 2022, pendukung Prabowo-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 yang masih memberikan suara mereka kepada Prabowo hanya 31,6 persen.

Baca juga: Alasan Elektabilitas Prabowo Menguat Dibanding Ganjar dan Anies

Lantas, bagaimana respons partai-partai pengusung dua kandidat bacapres lain, yaitu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan?

Bakal calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo blusukan ke Pasar Citereup Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/7/2023)KOMPAS.com / IRFAN KAMIL Bakal calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo blusukan ke Pasar Citereup Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/7/2023)

PDI-P

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menanggapi santai perolehan suara terhadap Ganjar dalam survei Indikator Politik terkini.

Ketua DPP PDI-P Said Abdullah tak masalah suara Ganjar dalam survei itu seakan disalip Prabowo meski terpaut tipis.

Ia justru yakin, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah yang diusung PDI-P akan meroket dalam waktu dekat mengalahkan Prabowo.

Hal itu didasari sejumlah alasan. Pertama, partai politik pengusung Ganjar disebut mulai bergerak ke bawah.

Baca juga: 4 Nama Terlempar dari Bursa Bakal Cawapres Ganjar, Ada Mahfud dan Ridwan Kamil

"Kami yakin elektabilitas Mas Ganjar akan semakin naik karena mesin beberapa partai pengusung selain PPP, Hanura dan Perindo sudah mulai bergerak," kata Said kepada Kompas.com, Senin (24/7/2023).

Keyakinan itu diperkuat dengan mesin politik PDI-P yaitu Wali Kota Solo sekaligus putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka yang bergerak menggalang dukungan untuk Ganjar.

Menurut dia, Gibran mulai aktif turun ke lapangan untuk pemenangan Ganjar. Hal ini dianggap sebagai kekuatan internal.

Gibran diyakini mengerahkan seluruh jaringan dan sumber daya yang dimiliki untuk pemenangan Ganjar.

Baca juga: Senior PDI-P: Jika Ganjar-Prabowo Bersatu, Kita Khawatir Paslon Lain Tidak Maju

Tak hanya Gibran, Said juga meyakini peran aktif Jokowi untuk Ganjar.

Misalnya, Jokowi memilihkan pakaian kampanye untuk Ganjar, yaitu baju garis putih hitam.

Said juga melihat Presiden Jokowi membantu pemenangan Ganjar lewat kehadiran tim tujuh sebagai penghubung.

"Keyakinan kami, dukungan Presiden Jokowi akan semakin besar perannya buat Mas Ganjar, apalagi sejak awal Presiden Jokowilah yang menyodorkan nama Ganjar Pranowo ke Ibu Ketua Umum," ujar Said.

Bacapres Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Anies Baswedan (tengah) saat menonton timnas voli Indonesia vs timnas Vietnam bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) dan Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) di Padepokan Voli Sentul, Jawa Barat, Sabtu (22/7/2023).KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO Bacapres Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Anies Baswedan (tengah) saat menonton timnas voli Indonesia vs timnas Vietnam bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) dan Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) di Padepokan Voli Sentul, Jawa Barat, Sabtu (22/7/2023).

Nasdem

Sementara itu, partai politik pengusung Anies, yakni Partai Nasdem memilih mengoreksi diri.

Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Effendi Choirie menilai, elektabilitas Anies Baswedan masih ada di posisi tiga karena belum signifikannya pergerakan di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

"Pergerakan di Jatim dan Jateng belum signifikan. Padahal itu basis penentu kemenangan untuk pilpres," kata Effendi kepada Kompas.com, Senin.

Pria yang karib disapa Gus Choi ini berpandangan, baik tiga partai politik di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) maupun relawan Anies, belum bergerak secara signifikan di dua provinsi tersebut.

Baca juga: Nasdem: Kalau di Jatim-Jateng Anies Tak Bisa Tandingi Pasangan Lain, Ya Wassalam...

Adapun tiga partai politik pengusung Anies di KPP adalah Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Kenapa (suara Anies terus di posisi tiga)? Mungkin tiga partai, Nasdem, Partai Demokrat, PKS dan relawan Anies belum masif dalam sosialisasi," ujar dia.

Untuk itu, Gus Choi berharap ada pergerakan lebih masif di Jatim dan Jateng guna mendongkrak suara Anies.

Pasalnya, ia melihat dua provinsi itu justru merupakan daerah penentu kemenangan dalam Pilpres.

"Kalau di dua wilayah itu tidak bisa menandingi pasangan lain, ya wassalam," imbuh dia.


Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana Jokowi naik kendaraan taktis (rantis) Maung 4x4. Keduanya disopiri Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan ditemani oleh Menteri BUMN Erick Thohir, saat meninjau gudang munisi milik PT Pindad di Turen, Malang, Jawa Timur, Senin (24/7/2023).
Foto: Istimewa Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana Jokowi naik kendaraan taktis (rantis) Maung 4x4. Keduanya disopiri Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan ditemani oleh Menteri BUMN Erick Thohir, saat meninjau gudang munisi milik PT Pindad di Turen, Malang, Jawa Timur, Senin (24/7/2023).

Dinamisnya elektabilitas

Menanggapi hasil survei ini, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengaku belum bisa memastikan Prabowo akan kokoh di puncak elektabilitas.

Menurutnya, situasi elektabilitas bacapres masih dinamis. Maka, elektabilitas antara tiga bacapres itu masih bisa berubah seiring berkembangnya dinamika politik.

"Belum dapat disimpulkan jika ada yang stagnan atau yang lain membaik, tiga tokoh potensial itu pun demikian masih miliki peluang saling salip," kata Dedi kepada Kompas.com, Senin.

Ia pun menyoroti suara Anies yang dalam survei Indikator berada di urutan tiga.

Baca juga: Momen Prabowo Jadi Sopir Rantis, Didampingi Erick Thohir di Kursi Depan, dan Jokowi-Iriana di Belakang

Menurut dia, hal itu bisa saja karena Anies masih dalam situasi membangun elektabilitas personal.

"Ganjar dan Prabowo sudah didukung oleh partai mayoritas, sehingga pemilih partai yang loyal bisa diarahkan secara langsung," nilai dia.

"Tetapi Anies, diusung oleh partai yang memang tidak miliki basis massa loyal, jika pun ada hanya di PKS, dan PKS termasuk partai yang sulit diterka elektabilitasnya," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Politikus PDI-P Ingatkan Pemerintah Hati-hati dalam Penegakan Hukum

Politikus PDI-P Ingatkan Pemerintah Hati-hati dalam Penegakan Hukum

Nasional
Zulhas Ngaku Sudah Serap Ilmu Jokowi, Targetkan PAN Minimal Posisi 4 di Pemilu 2029

Zulhas Ngaku Sudah Serap Ilmu Jokowi, Targetkan PAN Minimal Posisi 4 di Pemilu 2029

Nasional
Politikus PDI-P Nilai Pemeriksaan Hasto Erat dengan Politik Hukum, Anggap Kasus Harun Masiku Musiman

Politikus PDI-P Nilai Pemeriksaan Hasto Erat dengan Politik Hukum, Anggap Kasus Harun Masiku Musiman

Nasional
Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Nasional
Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Nasional
Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Nasional
Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com