Muhaimin mengaku tak langsung mengiyakan tawaran tersebut. Kata dia, ia menyampaikan kepada Ganjar bahwa soal koalisi harus dibicarakan dengan DPP PKB.
"Saya jawab, saya juga kasih tahu, saya sudah terikat dengan Gerindra," kata Muhaimin.
Sementara itu, ajakan untuk bergabung juga disampaikan oleh Ketua Bidang Politik DPP PDI-P, Puan Maharani, yang juga menghadiri acara syukuran harlah di Stadion Manahan.
Puan bahkan menyebut bahwa Muhaimin masuk sebagai salah satu dari 5 nama yang dinominasikan sebagai bakal calon pendamping Ganjar.
Atas isu kedekatan yang semakin intens dengan PDI-P itu, Muhaimin mengaku bahwa "takdir yang akan menentukan" apakah pihaknya akan mengubah arah koalisi atau tidak.
Memang, setahun berlalu sejak PKB meneken kerja sama politik dengan Partai Gerindra lewat Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), koalisi itu belum kunjung mengumumkan sosok untuk diusung sebagai bakal capres dan cawapres.
Nasib Muhaimin tak jelas di sana. Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dinilai jauh lebih berpeluang maju sebagai capres karena elektabilitasnya moncer menurut hasil survei berbagai lembaga.
Prabowo belakangan diisukan akan bertandem dengan Menteri BUMN Erick Thohir pada 2024, karena eks Presiden Inter Milan itu juga menjuarai tangga survei elektabilitas cawapres akhir-akhir ini.
Dalam situasi itu, Puan justru menyodorkan tawaran yang lebih konkret melalui nominasi nama Muhaimin sebagai bakal cawapres Ganjar.
Walaupun demikian, Muhaimin enggan menanggapi soal nominasi dari Puan kepadanya.
"Nanti, nanti," ujar Cak Imin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.