JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, peluang kerja sama dengan Partai Gerindra dengan partainya sangat mungkin terjadi jika Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berjalan dua putaran.
Saat ini, ia memastikan bahwa komunikasi dengan Gerindra tidak mempengaruhi komitmen Demokrat bersama Partai Nasdem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mendukung Anie Baswedan sebagai bakal calon presiden.
“Karena kan kita perkirakan bahwa, mudah-mudahan pilpres ini satu putaran. Tapi kan sulit, karena kan tiga pasang kita prediksi, karena tiga pasang kan dinamikanya sangat tinggi itu,” ujar Syarief pada Kompas.com, Jumat (21/7/2023).
“Itu bisa terjadi (kerja sama di Demokrat-Gerindra di putaran kedua), (tapi) kita enggak tahu,” sambungnya.
Baca juga: Gerindra: Prabowo Tambah Kuat jika Demokrat Bergabung
Syarief pun menampik adanya tawaran tertentu setelah Partai Demokrat berkomunikasi dua partai politik (parpol) di luar KPP, yaitu Partai Gerindra dan PDI-P.
Ia mengeklaim, komunikasi dengan kedua parpol tersebut lebih fokus untuk membahas pembangunan bangsa ke depan.
“Sama-sama menghargai posisi masing-masing. Jadi, kita tidak ada usaha atau secara eksplisit untuk merayu atau saling memengaruhi,” tutur dia.
Diketahui Demokrat dan Gerindra mengadakan pertemuan di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Kamis (20/7/2023).
Pertemuan itu diwakili oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya dan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Baca juga: Temui Demokrat, Gerindra Sampaikan Pesan dari Prabowo
Muzani mengatakan, kedatangannya tidak untuk menggoda Demokrat agar lepas dari KPP dan memberikan dukungan pada Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (bacapres).
Akan tetapi, ia menyelipkan pesan, kans kemenangan Prabowo bakal lebih besar jika Demokrat mau bergabung ke poros Kertanegara.
Sementara itu, Demokrat mengeklaim pertemuan dengan Gerindra bukan merupakan jalan keluar karena peluang ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies semakin menipis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.