Menurut Pangi, cukup banyak faktor dalam seseorang memilih suatu partai. Salah satunya karena suka dengan partai yang memilih calon presiden (capres) tertentu.
Baca juga: Waketum Nasdem Ungkap Surya Paloh Dapat Tekanan Usai Putuskan Anies Jadi Bakal Capres
“Misalnya, alasan memilih PKS karena sama pilihan partai dengan pilihan pemilih dalam soal preferensi capres. Bisa juga karena PKS partai yang cukup kritis, merepresentasikan suara dan kepentingan mereka, sama-sama punya irisan bahwa aspirasi mereka bisa tersampaikan lewat PKS (baik dalam agregasi dan artikulasi),” jelas Pangi
Selain itu, lanjut dia, PKS juga dianggap partai yang konsisten sebagai oposisi, sehingga pemilih menganggap partai ini bisa menjadi penyambung lidah mereka lewat aspirasi partai.
Pangi mengungkapkan adanya kemungkinan besar dari kenaikan persentase pemilih PKS. Sebab, elektabilitas sangatlah dinamis sehingga bisa fluktuatif naik turun.
Baca juga: Elektabilitas Airlangga Masih Rendah, Ridwan Kamil Singgung Takdir Maruf Amin
“Semakin tidak puas masyarakat dengan pemerintah atau the ruling party, semakin ada probabilitas tren kecenderungan untuk migrasi memilih PKS,” tuturnya.
Menurut Pangi, naik dan turunnya elektabilitas partai politik sangat tergantung pada isu dan narasi.
“Programatik dan diferensiasi antara satu partai dengan partai lain,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.