Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Mencekam Kabin Super Air Jet Setelah Gagal Terbang dari Bandara Internasional Lombok

Kompas.com - 14/07/2023, 17:04 WIB
Singgih Wiryono,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

PRAYA, KOMPAS.com - Kondisi terasa mencekam setelah pilot Super Air Jet dengan nomor penerbangan IU 765 rute Lombok-Jakarta gagal lepas landas di Bandara Internasional Lombok.

Dari boarding pass yang diterima Kompas.com sebagai salah satu penumpang menunjukkan waktu pesawat take off pukul 13.55 WITA.

Namun, penumpang baru diminta untuk masuk pesawat sekitar pukul 14.10 WITA.

Pesawat maskapai milik Lion Group ini kemudian memasuki landasan pacu sekitar pukul 14.30 WITA. Namun penumpang menunggu cukup lama setelah pesawat berada di landasan pacu.

Baca juga: Mogok di Runway, Super Air Jet Rute Lombok-Jakarta Gagal Terbang

Suasana mulai mencekam, anak-anak yang berada di kabin mulai menangis, beberapa orang mulai menanyakan pramugari terkait jadwal keberangkatan mereka.

Sekitar pukul 15.30 WITA, pilot pesawat mengumumkan akan mematikan mesin pesawat karena pesawat tidak bisa bergerak.

Pilot menyebut akan ada teknisi yang memperbaiki kendala teknis itu. Sedangkan posisi pesawat berada di landasan pacu 13 CAT I.

Pengumuman pilot semakin membuat resah penumpang pesawat. Terlihat penunpang yang membawa anak duduk di kursi nomor 1 D dan E meminta penjelasan ke pramugari karena anaknya terus menangis.

Setelah menunggu hampir 2 jam di dalam pesawat yang tak bergerak, pilot kemudian memberikan kepastian.

Baca juga: Pesawat Lion Air Tabrak Garbarata di Bandara Mopah Merauke, 126 Penumpang Gagal Terbang

Pesawat yang harusnya tiba di Jakarta pukul 14.25 WIB itu kembali ke terminal Bandara Internasional Lombok dan para penumpang diturunkan.

"Diminta untuk segera duduk karena kita akan kembali ke terminal Lombok," ujar pilot pesawat pada pukul 16.43 WITA

Penumpang bernama Ayu Cipta dengan nomor kursi 9A juga merasakan suasana mencekam tersebut.

Namun, dia merasa bersyukur karena pilot memilih keselamatan penumpang yang lebih utama ketimbang nekat terbang dengan kondisi pesawat yang tidak prima.

"Sebagai penumpang saya bersyukur pesawat ini tidak nekat melakukan penerbangan dengan kondisi seperti ini," imbuh Ayu.

Saat berita ini diturunkan, penumpang sudah berada di ruang tunggu bandara menanti informasi selanjutnya.

Kompas.com mencoba meminta konfirmasi terkait peristiwa itu kepada Corporate Communications Strategic at PT Lion Air Danang Mandala Prihantoro, namun belum mendapat balasan hingga saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Minta Pejabat Kementan Beli Mikrofon Rp 25 Juta, SYL: Saya Pinjam Dek

Minta Pejabat Kementan Beli Mikrofon Rp 25 Juta, SYL: Saya Pinjam Dek

Nasional
Zulhas Sebut Para Mendag APEC 2024 Sepakat Dorong Digitalisasi dalam Perdagangan di Era Modern

Zulhas Sebut Para Mendag APEC 2024 Sepakat Dorong Digitalisasi dalam Perdagangan di Era Modern

Nasional
Bantah Tak Solid, Elite PDI-P Sebut Semua Kader Boleh Berpendapat Sebelum Megawati Ambil Keputusan

Bantah Tak Solid, Elite PDI-P Sebut Semua Kader Boleh Berpendapat Sebelum Megawati Ambil Keputusan

Nasional
BNPT: Indonesia Berkomitmen Tindak Lanjuti Resolusi Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

BNPT: Indonesia Berkomitmen Tindak Lanjuti Resolusi Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

Nasional
PKS Akui Komunikasi dengan Anies dan Sudirman Said untuk Pilkada DKI

PKS Akui Komunikasi dengan Anies dan Sudirman Said untuk Pilkada DKI

Nasional
Bantah Diam-diam Revisi UU MK, Wakil Ketua DPR Ungkit Menko Polhukam Saat Itu Minta Tak Disahkan sampai Pemilu

Bantah Diam-diam Revisi UU MK, Wakil Ketua DPR Ungkit Menko Polhukam Saat Itu Minta Tak Disahkan sampai Pemilu

Nasional
PKS Komunikasi Intens dengan PKB Cari Tandingan Khofifah-Emil Dardak

PKS Komunikasi Intens dengan PKB Cari Tandingan Khofifah-Emil Dardak

Nasional
Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak pada Pilkada Jatim dan Ahmad Dhani di Surabaya

Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak pada Pilkada Jatim dan Ahmad Dhani di Surabaya

Nasional
Pertahanan Udara WWF Ke-10, TNI Kerahkan Jet Tempur hingga Helikopter Medis

Pertahanan Udara WWF Ke-10, TNI Kerahkan Jet Tempur hingga Helikopter Medis

Nasional
Kementan Keluarkan Rp 317 Juta untuk Keperluan Pribadi SYL, Termasuk Umrah, Bayar Kiai, dan “Service Mercy”

Kementan Keluarkan Rp 317 Juta untuk Keperluan Pribadi SYL, Termasuk Umrah, Bayar Kiai, dan “Service Mercy”

Nasional
Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Nasional
Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL Saat Tak Ada Anggaran

Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL Saat Tak Ada Anggaran

Nasional
Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Nasional
Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Nasional
Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com