Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi ke Para Menlu ASEAN dan Negara Sahabat: "Menang Tanpo Ngasorake"

Kompas.com - 14/07/2023, 10:49 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengajak para negara anggota ASEAN dan negara sahabat atau mitra ASEAN untuk menjadi pemenang yang terhormat.

Adapun pemenang terhormat yang dimaksud adalah menjadi pemenang tanpa merendahkan yang lain.

Hal ini diungkapkan Jokowi saat menerima Menlu ASEAN, ASEAN Plus Three (APT), EAS, dan ARF, di Hotel Shangri La, Jakarta Pusat, Jumat (14/7/2023).

Hadir pula dalam pertemuan Menlu AS Antony J. Blinken; Menlu Rusia Sergey Lavrov, Direktur Urusan Luar Negeri Komite Pusat Partai Komunis China, Wang Yi; dan lainnya.

"Ada sebuah pepatah di Indonesia yaitu menang tanpo ngasorake. Yang artinya kita dapat menjadi pemenang tanpa merendahkan yang lain, tanpa mengalahkan yang lain," kata Jokowi dalam sesi tersebut, Jumat.

Baca juga: Di depan Para Menlu ASEAN, Jokowi Singgung Pertemuan Bukan untuk Memperuncing Masalah

"Untuk itu saya mengajak kita semuanya marilah kita menjadi pemenang yang terhormat, menang tanpo ngasorake," imbuh Jokowi.

Jokowi menyampaikan, negara ASEAN yang tengah berkembang butuh pengertian dan butuh kearifan dari negara lainnya.

ASEAN, kata Jokowi, juga memerlukan dukungan baik dari negara maju dan negara sahabat. Mengingat, ASEAN memiliki potensi besar untuk menjadi epicentrum of growth, baik berupa usia produktif yang melimpah serta kekayaan alam yang juga berlimpah.

"Kami negara-negara ASEAN, negara yang sedang berkembang butuh pengertian, butuh kearifan, dan juga dukungan baik dari negara-negara maju dan negara-negara sahabat untuk meninggalkan pendekatan zero sum dan mengambil pendekatan saling menguntungkan," ucap Jokowi.

Baca juga: Jokowi Teken Perpres 44/2023, Sekretaris Otorita IKN Dapat Tukin hingga 98 Juta

Lebih lanjut Jokowi mengaku percaya, kehadiran ASEAN dan negara-negara mitra adalah untuk mencari penyelesaian terhadap masalah-masalah kawasan dan terhadap masalah-masalah dunia.

Kehadiran mereka bukan justru sebaliknya, apalagi sampai memperuncing masalah.

ASEAN, akan berkomitmen untuk terus memperkuat persatuan dan soliditas, serta memperkokoh sentralitas ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.

"ASEAN tidak boleh menjadi ajang persaingan, tidak boleh menjadi proxy negara mana pun, dan hukum internasional harus dihormati secara konsisten. Untuk itu kerja sama dan dukungan nyata dari para mitra dan tamu ASEAN sangat kami harapkan," jelas Jokowi.

Sebagai informasi, ASEAN Ministerial Meeting/Post Ministerial Conference (AMM/PMC) terlaksana pada 11-14 Juli 2023. Ada 29 negara yang hadir dalam pertemuan menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 September mendatang.

Baca juga: Menlu Retno Ajak Korea Selatan Jalin Kemitraan Transformasi Digital dengan ASEAN

Di dalam 4 hari pertemuan, terdapat 18 pertemuan, dengan rincian pertemuan dengan SEANWFZ, AICHR, 56th AMM dalam bentuk plenary, 56th AMM dalam bentuk Retreat, dan PMC dengan India.

Lalu, pertemuan dengan New Zealand, Rusia, China, Australia, Jepang, Korea, Uni Eropa, UK, Kanada, AS, ASEAN Plus Three (APT), EAS, dan ARF.

Sejauh ini, terdapat belasan pertemuan bilateral. Di samping itu, juga terdapat beberapa pertemuan Trilateral, antara lain antara chair ASEAN, ASEAN Secretariat, Norwegia; serta chair ASEAN, ASEAN Secretariat, dan Turkiye.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com