JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono menekankan hasil survei berbagai lembaga survei mengenai elektabilitas capres tidak bisa dijadikan satu-satunya pegangan untuk membuat suatu keputusan.
Dalam hal ini, Golkar mendorong Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai capres, meski elektabilitasnya tidak pernah menonjol.
"Ya itu (hasil survei) juga tentu harus menjadi pegangan kita. Tapi jangan kemudian hanya semata-mata mengandalkan pada hasil survei yang berlaku pada hari ini," ujar Agung saat dihubungi, Selasa (11/7/2023).
Agung menjelaskan, dinamika politik bergerak sangat cepat meski sifatnya hanya linier.
Sebab, keputusan politik bisa berubah dalam hitungan bulan, minggu, hari, bahkan jam.
Baca juga: Kemelut Partai Golkar, Kursi Kepemimpinan Airlangga Hartarto Digoyang Internal
Dia lantas mengungkit Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang belum dikenal pada tahun 2004 lalu.
Namun, pada akhirnya, SBY berhasil memenangkan pilpres dan terpilih menjadi Presiden.
"SBY tahun 2004 kan belum dikenal. Tapi akhirnya dia terpilih. Jadi itu dalam politik seringkali terjadi," kata Agung.
Meski begitu, Agung mengakui hasil survei sangat penting sebagai alat bantu untuk mengukur.
Baca juga: Ketua Dewan Pakar Golkar: Tak Ada yang Salah dengan Airlangga, Dia Sedang Lobi Sana-sini
Hanya, kata dia, yang terpenting adalah bagaimana sebuah partai menjaga soliditas dan kekompakan.
"Saya juga serukan kepada teman-teman anggota dewan pakar atau anggota dewan lain dari DPP Golkar, boleh bicara pribadi, tapi harus dipisahkan organisatoris maupun pikiran pribadi," imbuh Agung.
Sebelumnya, Dewan Partai Golkar memberikan 3 rekomendasi kepada pengurus pusat Golkar, salah satunya mendorong Airlangga menjadi Capres 2024. Berikut isinya:
1. Membentuk poros baru di luar bakal koalisi pencapresan yang sudah ada, sejauh memenuhi Electoral-Presidential. Poros baru ini akan menguntungkan kedudukan dan posisi Partai Golkar, di mana Partai Golkar akan memiliki “kendaraan politik" dalam pencapresan. Selain itu, poros baru ini akan membangkitkan moril seluruh Caleg Partai Golkar sebagai pejuang pejuang partai di garis depan dalam menuju kemenangan Pileg Partai Golkar dalam Pemilu 2024.
2. Sejalan dengan rekomendasi angka (1) di atas, maka Ketua Umum DPP Partai Golkar sebagai Mandataris MUNAS X yaitu saudara Airlangga Hartarto mendeklarasikan diri sebagai Calon Presiden dari Partai Golkar, dan sekaligus menentukan pasangan Cawapresnya sesegera mungkin dengan batas waktu selambatnya sebelum bulan Agustus 2023 berakhir.
3. Dalam rangka menyukseskan Pemilu 2024, Dewan Pakar Partai Golkar mengusulkan agar Airlangga Hartarto bersama Partai Golkar menyelenggarakan Program Airlangga Hartarto Menyapa Rakyat di seluruh Indonesia, demi memenangkan Pilpres dan Pileg 2024.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.