JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus PDI Perjuangan, Effendi Simbolon tengah menjadi sorotan setelah menyebut Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menakhodai Indonesia.
Hal ini disampaikan Effendi ketika mengundang Prabowo dalam Rakernas Punguan Simbolon dohot Indonesia (PSBI) di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (7/7/2023).
Akibat pernyataan kontreversinya ini, Effendi langsung dipanggil oleh DPP PDI-P untuk mengklarifikasi atas apa yang disampaikannya.
Jauh sebelum kasus ini, Effendi juga pernah mengundang perhatian publik. Berikut jejak kontroversinya:
Effendi pernah membuat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman naik pitam.
Pemicunya karena Effendi menyinggung perselisihan antara Panglima TNI kala itu, Jenderal Andika Perkasa dengan Dudung.
Hal itu diungkap Effendi dalam rapat pembahasan anggaran antara Komisi I DPR bersama Kementerian Pertahanan dan TNI pada 5 September 2022.
Hadir dalam rapat ini antara lain, Andika, Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra, dan semua kepala staf angkatan kecuali Dudung.
Baca juga: Dipanggil DPP PDI-P, Effendi Simbolon Klaim Kerap Kritik Prabowo
Awalnya, Effendi geram karena menemukan banyak ketidakharmonisan dan ketidakpatuhan yang terjadi di tubuh TNI.
Selanjutnya, Effendi menyoroti pihak yang tidak menghadiri rapat. Padahal, Andika, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo memenuhi panggilan Komisi I.
"Semua ini kita hadir di sini untuk mendapatkan penjelasan dari Panglima TNI, dari KSAD, bukan dari Wakasad. Dan dari Menhan, dalam kaitannya ada apa yang terjadi di tubuh TNI ini?" ujar Effendi di ruang rapat Komisi I DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2022).
Effendi mengatakan, selepas rapat pembahasan anggaran, perlu dilakukan rapat khusus yang menghadirkan semua petinggi TNI, termasuk Dudung.
"Kami banyak sekali temuan-temuan ini, disharmoni, ketidakpatuhan, ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya, tidak ada kepatuhan," ujar dia.
Baca juga: DPP PDI-P Ingatkan Effendi Simbolon: Kalau Mau Bebas, Jangan di Partai
Beberapa hari setelah rapat, beredar sebuah video yang memperlihatkan Dudung marah dan menginstruksikan agar prajuritnya mengecam Effendi.
Dalam video berdurasi 2,45 menit itu, Dudung meminta agar jajarannya tidak diam begitu saja dan merespon pernyataan Effendi.