Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Ermaya
Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI

Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI.

Geostrategi Indonesia Menghadapi Hegemoni di Kawasan Indo-Pasifik

Kompas.com - 09/07/2023, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Selain itu, Indonesia juga aktif dalam mempromosikan konsep "ASEAN Outlook on the Indo-Pacific" yang mencerminkan kepentingan dan nilai-nilai ASEAN dalam menjaga stabilitas kawasan Indo-Pasifik. Konsep ini menekankan pentingnya dialog, kerjasama.

Hal yang harus dipahami juga bahwa upaya untuk menyeimbangkan hegemoni kawasan Indo-Pasifik adalah proses yang kompleks dan bukan mustahil bisa terus berubah.

Dari itu perkembangan politik dan dinamika hubungan antara kekuatan-kekuatan besar di kawasan tersebut dapat memengaruhi strategi dan kebijakan Indonesia.

Dengan demikian, Indonesia terus beradaptasi dan berupaya menjaga posisi seimbang, serta mempromosikan kepentingan nasional dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik.

Selain menjalin hubungan erat dengan negara-negara sekutu AS –antara lain Australia, Jepang, dan Korea Selatan— berhubungan baik pula dengan negara-negara sekutu China –antara lain Russia, Iran, dan Korea Utara.

Netral menghadapi persaingan kekuatan global

Geostrategi dan geopolitik tersebut dipakai Indonesia dalam menjalankan kebijakan luar negeri bebas-aktif, yang bergantung pada netralitas dalam menghadapi persaingan kekuatan global.

Dan Indonesia selalu menjaga hubungan baik dengan semua negara --tanpa berpihak pada negara-negara besar. Bersamaan pula Indonesia selalu memainkan peran mediator dalam beberapa perselisihan regional dan internasional.

Mengingat pula bahwa Indonesia adalah anggota aktif dari berbagai organisasi regional seperti ASEAN (Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara) dan APEC (Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik).

Melalui aksesi ini, Indonesia bertujuan mempromosikan dialog dan kerja sama di antara negara-negara di kawasan ini. Hal ini dapat membantu mengurangi ketegangan antara AS dan China dan mempromosikan kepentingan regional.

Tentu saja ada tantangan yang harus dihadapi Indonesia ketika geostrategi dan geopolitik direpresentasikan di kawasan ini.

Tantangan yang harus dihadapi ketika Indonesia menyeimbangkan hegemoni kawasan Indo-Pasifik, antara lain adalah Indonesia secara kontan hadir di panggung persaingan antara kekuatan besar seperti Amerika Serikat dan China.

Maka Indonesia harus berhati-hati dalam menjaga hubungan yang baik dengan kedua kekuatan tersebut –sambil terus menjaga kemerdekaan dan kedaulatan nasional Indonesia.

Tantangan tersebut menavigasi dinamika persaingan –antar kekuatan-kekuatan besar yang dapat memengaruhi stabilitas dan kepentingan Indonesia.

Belum lagi beberapa negara di kawasan Indo-Pasifik memiliki klaim teritorial yang tumpang tindih, terutama dalam hal sengketa wilayah maritim. Termasuk Indonesia memiliki klaim wilayah maritim, terutama dalam sengketa Laut Cina Selatan.

Untuk mengatasi klaim wilayah yang kompleks ini, bagaimanapun, membutuhkan diplomasi yang cermat –selain bersamaan terhadap penegakan hukum internasional untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayah negara.

Klaim teritorial maritim ini mengharuskan Indonesia --yang mempunyai perbatasan laut begitu luas, menghadapi tantangan demi mengembangkan kapasitas keamanan maritim yang memadai.

Agar terwujud sesuai harapan, maka hal tersebut harus melibatkan kerja sama dengan negara-negara lain di kawasan untuk memperkuat pengawasan maritim, patroli, dan penegakan hukum.

Maka tantangan-tantangan tersebut menuntut Indonesia untuk memiliki kebijakan luar negeri bebas-aktif yang konsisten dan sekaligus cerdas, juga punya kekampuan diplomasi yang efektif, dan kerja sama regional yang kuat.

Indonesia harus terus memperkuat kapasitasnya dalam menghadapi tantangan geopolitik ini, sambil mempertahankan kemerdekaan dan integritas nasional serta menjunjung tinggi perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Nasional
Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL saat Tak Ada Anggaran

Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL saat Tak Ada Anggaran

Nasional
Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Nasional
Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Nasional
Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Nasional
Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Nasional
Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

Nasional
Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Nasional
Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Nasional
Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Nasional
Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Nasional
Momen Jokowi Sambut Para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Momen Jokowi Sambut Para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Nasional
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com