Selain itu, Indonesia juga aktif dalam mempromosikan konsep "ASEAN Outlook on the Indo-Pacific" yang mencerminkan kepentingan dan nilai-nilai ASEAN dalam menjaga stabilitas kawasan Indo-Pasifik. Konsep ini menekankan pentingnya dialog, kerjasama.
Hal yang harus dipahami juga bahwa upaya untuk menyeimbangkan hegemoni kawasan Indo-Pasifik adalah proses yang kompleks dan bukan mustahil bisa terus berubah.
Dari itu perkembangan politik dan dinamika hubungan antara kekuatan-kekuatan besar di kawasan tersebut dapat memengaruhi strategi dan kebijakan Indonesia.
Dengan demikian, Indonesia terus beradaptasi dan berupaya menjaga posisi seimbang, serta mempromosikan kepentingan nasional dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik.
Selain menjalin hubungan erat dengan negara-negara sekutu AS –antara lain Australia, Jepang, dan Korea Selatan— berhubungan baik pula dengan negara-negara sekutu China –antara lain Russia, Iran, dan Korea Utara.
Geostrategi dan geopolitik tersebut dipakai Indonesia dalam menjalankan kebijakan luar negeri bebas-aktif, yang bergantung pada netralitas dalam menghadapi persaingan kekuatan global.
Dan Indonesia selalu menjaga hubungan baik dengan semua negara --tanpa berpihak pada negara-negara besar. Bersamaan pula Indonesia selalu memainkan peran mediator dalam beberapa perselisihan regional dan internasional.
Mengingat pula bahwa Indonesia adalah anggota aktif dari berbagai organisasi regional seperti ASEAN (Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara) dan APEC (Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik).
Melalui aksesi ini, Indonesia bertujuan mempromosikan dialog dan kerja sama di antara negara-negara di kawasan ini. Hal ini dapat membantu mengurangi ketegangan antara AS dan China dan mempromosikan kepentingan regional.
Tentu saja ada tantangan yang harus dihadapi Indonesia ketika geostrategi dan geopolitik direpresentasikan di kawasan ini.
Tantangan yang harus dihadapi ketika Indonesia menyeimbangkan hegemoni kawasan Indo-Pasifik, antara lain adalah Indonesia secara kontan hadir di panggung persaingan antara kekuatan besar seperti Amerika Serikat dan China.
Maka Indonesia harus berhati-hati dalam menjaga hubungan yang baik dengan kedua kekuatan tersebut –sambil terus menjaga kemerdekaan dan kedaulatan nasional Indonesia.
Tantangan tersebut menavigasi dinamika persaingan –antar kekuatan-kekuatan besar yang dapat memengaruhi stabilitas dan kepentingan Indonesia.
Belum lagi beberapa negara di kawasan Indo-Pasifik memiliki klaim teritorial yang tumpang tindih, terutama dalam hal sengketa wilayah maritim. Termasuk Indonesia memiliki klaim wilayah maritim, terutama dalam sengketa Laut Cina Selatan.
Untuk mengatasi klaim wilayah yang kompleks ini, bagaimanapun, membutuhkan diplomasi yang cermat –selain bersamaan terhadap penegakan hukum internasional untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayah negara.
Klaim teritorial maritim ini mengharuskan Indonesia --yang mempunyai perbatasan laut begitu luas, menghadapi tantangan demi mengembangkan kapasitas keamanan maritim yang memadai.
Agar terwujud sesuai harapan, maka hal tersebut harus melibatkan kerja sama dengan negara-negara lain di kawasan untuk memperkuat pengawasan maritim, patroli, dan penegakan hukum.
Maka tantangan-tantangan tersebut menuntut Indonesia untuk memiliki kebijakan luar negeri bebas-aktif yang konsisten dan sekaligus cerdas, juga punya kekampuan diplomasi yang efektif, dan kerja sama regional yang kuat.
Indonesia harus terus memperkuat kapasitasnya dalam menghadapi tantangan geopolitik ini, sambil mempertahankan kemerdekaan dan integritas nasional serta menjunjung tinggi perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.