JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto curiga pemasangan baliho Prabowo dan Jokowi adalah upaya menyedot suara partainya. Hal ini terlihat dari penempatan baliho-baliho itu yang masif dilakukan di kantong-kantong suara PDI-P.
"Di daerah Sumatera Barat, Aceh, Jawa Barat, (baliho) itu enggak ada, sedikit sekali, bahkan Sumatera Barat itu praktis tidak ada, jadi itu foto untuk memancing elektoral," kata kata Hasto di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar, Jakarta, Sabtu (8/7/2023).
Untuk diketahui, baliho yang menggambarkan kebersamaan Prabowo dan Jokowi dipasang di sejumlah daerah dalam beberapa waktu terkahir.
Baca juga: PDI-P Berharap Menang Pemilu di Sumbar, Pengamat: Sulit...
Di Semarang, misalnya, terdapat 211 baliho bergambar Jokowi dan Prabowo.
Ketua Dewan Perwakilan Cabang Partai Gerindra Kota Semarang Joko Santoso mengakui bahwa pihaknya yang memasang baliho tersebut di Kota Semarang.
"Kita hanya mengingatkan kepada masyarakat bahwa yang pernah disampaikan Pak Jokowi bahwa tahun 2024 jatahnya Pak Prabowo," kata dia, 28 Juni 2023 lalu.
Baca juga: Ratusan Baliho Bergambar Prabowo-Jokowi Bertebaran di Semarang, PDI-P Tak Ambil Pusing
Terkait hal ini, Hasto menikai rekam jejak Jokowi lebih sesuai juka dibandingkan dengan Ganjar Pranowo, bakal capres PD-P, bukan Prabowo yang dicalonkan Gerindra.
"Kita lihat saja dengan prestasi-prestasi tentang kesesuaian antara Pak Ganjar dengan Pak Jokowi. Jadi spanduk baliho itu kan demokrasi yang sifatnya artifisial, bukan substansial," sebut Hasto.
Hasto mengeklaim, Ganjar adalah bacapres yang bakal melanjutkan program pembangunan Jokowi.
Baca juga: Dua Wajah Jokowi: Disebut Dukung Ganjar, tapi Mesra dengan Prabowo
Hal itu sudah ditegaskan lewat Rapat Kerja Nasional III PDI Perjuangan pada Juni 2023 lalu.
"Kepemimpinan Pak Ganjar Pranowo merupakan kesinambungan, bahkan program-program dan legacy dari Pak Jokowi pun telah diputuskan di dalam rakernas untuk dilanjutkan," ujar Hasto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.