Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Prediksi UEA Baru Lepas Jet Tempur Mirage 2000-9 ke Indonesia Setelah 2026

Kompas.com - 30/06/2023, 19:57 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat militer dan pertahanan dari Semar Sentinel, Alman Helvas Ali memprediksi, Uni Emirat Arab (UEA) baru akan melepas jet tempur Mirage 2000-9 ke Indonesia setelah tahun 2026.

Alman mengatakan, setelah 2026, UEA akan mendapatkan pesanan mereka yaitu 80 unit jet tempur Rafale dari pabrikan Perancis, Dassault Aviation.

“Kalaupun UEA setuju menjual Mirage 2000-9 ke Indonesia, besar kemungkinan UEA akan melepas Mirage 2000-9 setelah 2026, karena mulai 2027, mereka direncanakan mulai menerima pesanan 80 (unit) Rafale dari Dassault Aviation,” kata Alman saat dihubungi, Jumat (30/6/2023).

Baca juga: Pengamat Sebut Teknologi Jet Tempur Mirage 2000-5 Tak Cocok untuk Transisi ke Rafale

Alman menyebutkan, rencana Indonesia mengakuisisi pesawat tempur Mirage 2000-9 dari UEA ini sudah lama didiskusikan di tingkat kepala negara maupun menteri pertahanan kedua negara.

“Rencana akuisisi Mirage 2000-9 dari UEA masuk dalam agenda kunjungan Presiden RI (Joko Widodo) ke UEA pada Juli tahun lalu,” ucap Alman.

Menurut dia, salah satu faktor Indonesia mengakuisisi pesawat tempur ini yakni kegagalan dalam mengakuisisi pesawat tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia pada tahapan capaian MEF II (2015-2019).

“Sementara (pesawat tempur) F-5E/F sudah dipensiunkan,” kata Alman.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menyebutkan bahwa Indonesia sedang berupaya mengakuisisi pesawat tempur Mirage 2000-9 milik UEA.

“Emirat juga punya Mirage, jenisnya Mirage 2000-9, ini kita akan segera kirim tim negosiasi,” tutur Prabowo di Kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Senin (19/6/2023).

Baca juga: Usai Beli Mirage dan Radar Canggih, Indonesia Berpeluang Borong Mesin Jet F-15 Jepang

Kendati demikian, Prabowo tidak menyebutkan jumlah pesawat yang berencana diakuisisi.

Prabowo mengatakan, tugas tim negosiasi itu nantinya meyakinkan Pemerintah UEA agar Mirage 2000-9 bersedia diakuisisi Indonesia.

“Karena kita harus yakinkan mereka bersedia untuk kita akuisisi, saya kira demikian,” kata Prabowo.

Adapun Kemenhan memutuskan membeli pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar untuk menutup gap kesiapan tempur TNI Angkatan Udara (AU).


Dalam dokumen yang diterima Kompas.com, pengadaan tersebut dituangkan dalam Kontrak Jual Beli Nomor: TRAK/181/PLN/I/2023/AU, tanggal 31 Januari 2023 dengan nilai kontrak sebesar 733.000.000 Euro dengan penyedia Excalibur International dari Republik Ceko.

Direncanakan, pesawat tempur Mirage 2000-5 itu akan ditempatkan di Skadron Udara (Skadud) 1 Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.

Baca juga: Soal Kedatangan Jet Tempur Mirage dari Qatar, Prabowo: Paling Lama 24 Bulan Usai Kontrak Efektif

Materiil kontrak meliputi 12 unit Mirage 2000-5 bekas dari Angkatan Udara Qatar (9 Single Seat and 3 Double Seat, 14 Engine and T-cell, Technical Publications, GSE, Spare, Test Benches, A/C Delivery, FF & Insurance, Support Service tiga tahun).

Kontrak itu juga termasuk pelatihan pilot dan teknisi serta persenjataan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com